Sabtu, 23 November 2024

Menhub: Penerapan Rekayasa Lalu Lintas Sukses Tekan Kepadatan di Tol

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan saat meninjau arus mudik di Semarang, Jawa Tengah pada, Jumat (29/4/2022). Foto: dephub.go.id

Penerapan rekayasa lalu lintas dari Tol Jakarta ke arah timur sampai dengan Jumat (29/4/2022) pagi, dikabarkan mampu menekan kepadatan.

Dilaporkan, mulai dari kilometer ke 47 sampai dengan kilometer 414 Gerbang Tol Kalikangkung (Semarang), pergerakan kendaraan dapat mengalir cukup lancar.

Hal tersebut disampaikan Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan, saat meninjau arus mudik di Semarang, Jawa Tengah pada, Jumat (29/4/2022).

“Di satu sisi kita bersyukur bahwa rekayasa one way dan ganjil genap berlangsung dengan baik, tetapi kita harus tetap memitigasi jika terjadi lonjakan yang lebih besar nanti,” jelas Menhub dilansir dari dephub.go.id.

Untuk menghindari terjadinya kepadatan dan perlambatan di jalan tol, Menhub juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat pengguna jalan tol, agar tidak berhenti di bahu jalan.

“Selain mempersempit jalan, juga bahaya sekali karena bisa tertabrak. Lebih baik keluar dari tol, untuk beristirahat di kota sekitar agar tetap aman,” ujar Menhub.

lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat yang berada di rest area jalan tol untuk mengatur waktunya maksimal 30 menit. Hal tersebut agar memberi kesempatan kepada pengemudi lainnya untuk ke rest area agar tidak menumpuk.

Selain itu, Menhub meminta kepada jajaran kepolisian dan pemerintah daerah untuk bersiaga dengan lonjakan pemudik yang mengarah ke Semarang. “Begitu keluar tol dari Kalikangkung, pemudik akan menyebar ke beberapa daerah di Semarang seperti Kerapyak dan daerah lainnya,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Brigjen Pol. Aan Sunanan Dirgakum Korlantas Polri mengatakan, rekayasa lalu lintas one way dan ganjil genap yang diterapkan mulai kemarin Kamis (28/4/2022) sore, sejatinya diberlakukan sampai pukul 24.00 WIB. Namun, ia mengungkapkan, penerapannya diperpanjang hingga pagi tadi karena arus lalu lintas yang masih padat dari arah Jakarta.

“Kami juga telah melakukan beberapa upaya dengan melakukan sodetan di KM 48, 53, dan 56 untuk mengurangi beban yang ada di sebelah kanan atau jalur A,” ujarnya.

Aan juga mengimbau agar pengendara tidak saling menyerobot lajur yang beradampak terjadinya perlambatan di jalan tol. “Di Km 48 ketika turun dari jalur layang MBZ, banyak pengemudi yang memotong langsung ke jalur kanan untuk masuk ke jalur b agar bisa ikut one way,” katanya.

Selain pengaturan di jalan tol, pengaturan juga dilakukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas di jalan non tol. Beberapa upaya yang dilakukan, yakni pengendalian lalu lintas di sejumlah pasar tumpah, dan area padat lainnya. Juga, pembatasan operasional angkutan barang di sejumlah jalur non tol yang mulai diberlakukan sejak 28 April kemarin sampai dengan 1 Mei 2022 mendatang, mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs