Sabtu, 23 November 2024

25 Ribu Guru di Surabaya Rayakan Hari Guru Nasional

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ribuan Guru dan Siswa se-Surabaya berswafoto bersama Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya usai pelaksanaan peringatan Hari Guru Nasional di Gelanggang Olahraga 10 Nopember Tambaksari, Minggu (25/11/2018). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Apresiasi Guru ‘Tatag, Teteg, Tutug’ 2018 dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional ke-25 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Minggu (25/11/2018).

Lebih dari 25 ribu guru mulai jenjang TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs se-Kota Pahlawan memadati stadion legendaris di Kota Pahlawan untuk merayakan gempita Hari Guru Nasional bersama Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, juga pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya terkait.

Sebanyak 1.500 guru dari Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Surabaya membawakan Senam Tongkat untuk menyambut Risma. Selain itu, sejumlah 2.500 orang guru TK, SD, serta SMP juga membawakan Line Dance: Surabaya-Surabaya, Semanggi Suroboyo, dan Meraih Bintang.

Tidak hanya senam dan tarian, guru-guru juga membawakan operet di bagian akhir acara. Total ada sebanyak 260 orang guru dan siswa SD da SMP menampilkan operet bertajuk “Terima Kasih Guru.”

Sebanyak 1.500 guru dari Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Surabaya membawakan Senam Tongkat untuk menyambut Risma. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Saat memberikan sambutan, Risma mengucapkan terima kasih kepada guru-guru Surabaya yang telah memberikan sumbangsih untuk pendidikan di Kota Pahlawan. “Atas nama pemerintah dan rakyat, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru. Selamat Hari Guru Nasional ke-25 dan HUT ke-73 PGRI.”

Menurutnya anak-anak Surabaya telah meraih banyak prestasi karena guru. Apalagi, anak-anak bangsa inilah yang akan meneruskan perjuangan di masa depan. Risma juga mengaku bangga kepada para guru karena anak-anak Surabaya relatif bisa dikendalikan.

“Kenakalan remaja turun dan prestasi anak-anak juga meningkat. Saya yakin Anda bisa menghantarkan anak-anak kita sukses. Lanjutkan kerja keras kita,” katanya di atas panggung di Gelora 10 November.

Kerja keras, kata Risma, akan menjadi bekal bagi anak-anak Surabaya dalam meraih masa depan. Tidak dengan cara instan seperti mengerpek atau berbuat tidak jujur untuk meraih sesuatu. Modal kerja keras, kata Risma, membuat anak-anak bisa dihormati di seluruh Indonesia maupun dunia.

Pada kesempatan itu, Risma menyempatkan diri berswafoto bersama para guru dan siswa yang mengikuti perayaan Hari Guru Nasional ini.

Ikhsan Kepala Dispendik Surabaya mengatakan, selain banyak siswa yang berprestasi, banyak juga guru Surabaya yang berprestasi di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Dia mengatakan, capaian-capaian itu tidak boleh membuat semuanya berpuas diri.

“Sebagaimana pesan Bu Wali Kota, rasa puas bisa membuat kita terlena dan berhenti berpikir dan belajar,” katanya.

Saat bubaran perayaan Hari Guru Nasional di Gelora 10 Nopember Tambaksari ini, lalu lintas memang sedikit padat. Sejumlah warganet Surabaya mengeluhkan ini, terlihat di postingan di Facebook e100, misalnya. Namun tidak sedikit pula yang menganggap wajar karena perayaan ini merupakan perayaan setahun sekali. (den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs