KAI Gandeng Berbagai Elemen Jaga di Titik Rawan Selama Mudik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya menggandeng TNI/POLRI, Pemda, Polsuska dan anggota Pramuka untuk bersiaga di titik-titik rawan. Hal itu sebagai langkah preventif penjagaan stasiun dan lintasan dari kemungkinan kejadian bencana atau kriminalitas selama mudik lebaran,

“Unit pengamanan KAI Daop 8 mengerahkan sebanyak 412 personel, baik dari Polsuska, Security, dan juga TNI/Polri, ditambah 40 anggota Pramuka yang turut mendukung posko Angkutan Lebaran 2022,” terang Heri Siswanto Excecutive Vice Presiden KAI DAOP 8 Surabaya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (23/3/2022).

Heri menjelaskan, dalam mengamankan kegiatan mudik angkutan lebaran 2022, unit pengamanan KAI Daop 8 berkoordinasi telah memetakan beberapa potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Mulai dari potensi kriminalitas hingga kejadian temperan KA.

Terkait keselamatan di perlintasan sebidang, Heri menyebutkan, KAI menempatkan 13 personel PJL (Penjaga Jalan Lintasan) Ekstra yang akan mengamankan perjalanan KA di 13 titik yang dianggap rawan terjadi temperan KA, yaitu antara Stasiun Malang Kotalama – Pakisaji, Bangil – Wonokerto, Kandangan – Indro, dan beberapa daerah lain.

“Selain itu juga bekerja sama dengan instansi terkait. Pemda dan aparat keamanan untuk keselamatan di perlintasan-perlintasan sebidang,” imbuhnya.

Heri juga menambahkan, KAI Daop 8 Surabaya akan bersiaga melakukan pemeriksaan ekstra seluruh jalur Kereta Api serta perondaaan di lintasan KA pada waktu-waktu rawan.

Sedangkan dari aspek prasarana, Heri menjelaskan, PT KAI juga akan menyiapkan alat siaga khusus.

“KAI Daop 8 menyiagakan sebanyak tujuh buah Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan 21 petugas penjaga daerah rawan bencana seperti banjir dan longsor, yakni Stasiun Babat, Stasiun Porong, Stasiun Malang, Stasiun Mojokerto, Stasiun Bangil, Stasiun Wlingi, dan Depo Sidotopo,” imbuhnya.

Selama masa angkutan mudik lebaran, lanjut Heri, KAI Daop 8 Surabaya memiliki dukungan armada sebanyak 63 lokomotif serta 426 armada sarana terdiri dari kereta penumpang kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi, kereta makan, kereta pembangkit dan kereta bagasi.(tha/faz)