Tak ada sektor yang luput dari hantaman pandemi Covid-19. Termasuk salah satunya, Panti Asuhan di kawasan Rungkut yang berada di bawah naungan Yayasan Masjid Assalafiyah.
Imro’atus Sholihah, salah satu Pembina Panti Asuhan Assalafiyah menuturkan, meski sempat terjadi penurunan saat pandemi dua tahun lalu, tapi panti asuhannya tetap bertahan karena tidak hanya mengandalkan pemasukan dari donatur saja.
“Selama pandemi kemarin, kalau penurunan mungkin sekitar tiga puluh sampai empat puluh persen. Tapi kan kita punya unit usaha juga, jadi ada pemasukan lain selain dari donatur,” terangnya pada suarasurabaya.net, Kamis (21/4/2022).
Belasan tahun lalu, lanjut Imro’atus, pengurus sudah berinisiatif untuk menginvestasikan sebagian donasi yang kemudian profitnya digunakan untuk menghidupi anak-anak.
“Dulu sempat ada unit usaha transportasi penyewaan Bus, tambak dan kos-kosan. Saat ini tinggal kos-kos an,” imbuhnya.
Selama pandemi dua tahun lalu, Imro’atus menjelaskan, donatur memang tidak datang langsung meski sebagian tetap rutin memberikan donasi.
“Waktu pandemi kemarin, kadang donatur itu memang tidak datang kesini. Tapi mereka menelpon, nanti kita yang jemput donasinya. Untung nya kita ada program jemput donasi sejak sebelum pandemi Covid-19. Tapi ini hanya untuk donatur lama yang sudah tau kontak kita,” jelas dia.
Imroatus mengaku, pendapatan memang belum benar-benar pulih dan sebanyak sebelum pandemi.
“Kalau dibanding sebelum pandemi, bisa dikatakan belum sepenuhnya pulih,” ungkapnya.
Namun, Imro’atus menegaskan, Panti Asuhan Assalafiyah tidak pernah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak.
“Alhamdulilaah tidak pernah kesulitan dan kekurangan. Bahkan kita masih bisa berbagi untuk masyarakat dhuafa sekitar panti. Saya percaya anak-anak ini rejeki nya sudah diatur masing-masing, ” ungkapnya optimis.
Selain diperuntukkan bagi anak yatim piatu di dalam panti, lanjut Imro’atus, donasi yang masuk ke Panti Asuhan Assalafiyah juga di salurkan ke anak asuh non panti dan dhuafa di sekitar Kedung Asem dan Kedung Baruk.
“Kurang lebih ada sembilan puluh orang. Terdiri dari anak asuh non panti, lansia dan dhuafa. Setiap bulan mereka kita undang untuk menerima sembako dan uang tunai lima puluh ribu,” jelasnya.
Dengan pelonggaran yang sudah diberikan oleh pemerintah terkait terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia, Imro’atus menambahkan, mulai banyak rencana kunjungan dari para donatur ke panti asuhannya.
Bahkan, anak-anak asuhnya sudah mendapat sekitar 20 undangan dan kunjungan sampai tanggal 25 April mendatang.
“Alhamdulilah, pasca pelonggaran ini para donatur reguler kita sudah berkunjung lagi ke Panti. Banyak juga dari donatur baru,” tutupnya. (tha/bil/iss)