Hari Konsumen Nasional (Harkonas) yang jatuh pada tanggal 20 April tiap tahunnya menurut Hujjatullah Fazlurrahman, SE, MBA., Dosen Bisnis Digital Universitas Negeri Surabaya (Unesa) harus menjadi momentum untuk merefleksikan atau mengevaluasi berbagai permasalahan yang membelenggu konsumen belakangan ini.
Ia menilai, problem yang dihadapi konsumen saat ini adalah masifnya transaksi digital yang tidak diimbangi dengan sosialisasi dan edukasi yang masif.
“Problem konsumen tersebut bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor kesadaran konsumen itu sendiri dalam melakukan transaksi digital,” kata Fazlul dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (21/4/2022).
Untuk mengantisipasi itu, menurut Fazlul, setidaknya konsumen harus mengetahui hak dan kewajibannya agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
“Konsumen memang harus tahu hak dan kewajibannya. Juga, memahami berbagai cara transaksi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya, konsumen harus cerdas dan bijak. Caranya, literasi digital harus ditingkatkan,” ucapnya.
Lalu bagaimana kiat menjadi konsumen bijak agar tidak gampang terlena dengan gempuran penawaran digital, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri yang waktunya tak lama lagi?
Tips pertama yang dibagikan oleh Fazlul adalah menentukan skala prioritas kebutuhan.
“Hindari membeli barang hanya karena keinginan. Namun belilah karena barang itu benar-benar dibutuhkan,” ujarnya.
Kemudian jika berencana beli suatu produk, carilah informasi detail mengenai produk tersebut.
Selanjutnya, kata Fazlul, jangan cepat membeli karena penawaran.
“Carilah perbandingan produk termasuk kualitas dan harga dengan produk lain,” urainya.
Lalu belilah barang tersebut sesuai kemampuan dan gunakan kondisi keuangan sebagai acuan.
“Terakhir, pastikan produk yang akan dibeli adalah asli bukan barang KW atau tiruan yang mengatasnamakan produk dari brand tertentu,” pungkasnya.(dfn/ipg)