Rini Indriyani Bunda Paud Kota Surabaya menggagas edukasi bertajuk kelas inspirasi memperingati Hari Kartini Tahun 2022. Tujuannya untuk memacu dan membangkitkan kembali semangat belajar peserta didik, khususnya pada jenjang Paud dan Taman Kanak-kanak (TK).
Kelas inspirasi berlangsung di TK At Taqwa Jalan Griya Babatan Mukti Blok J No. 32, Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu (20/4/2022).
Dalam momen kelas inspirasi itu, Rini Indriyani juga secara khusus mengajar murid TK bahkan mengajak mereka berinteraksi langsung lewat sejumlah permainan tebak foto dan profesi seragam kerja.
Tak pelak, anak-anak pun tampak antusias mengikuti jalannya kelas inspirasi yang dibawakan langsung Bunda Rini Indriyani. Apalagi, secara khusus, istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu juga memberikan hadiah yang makin menambah antusias anak-anak di sana.
“Ini berkelanjutan, dan sebenarnya ini bergerak semua. Bunda-bunda PAUD kelurahan maupun kecamatan bergerak bersama untuk kelas inspirasi,” katanya.
Rini Indriyani yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya itu menerangkan, bahwa anak-anak TK bakal kembali mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah pasca 2 tahun belajar dari rumah. Sehingga mereka tentu butuh refreshing untuk memacu kembali semangat belajar.
“Anak-anak usia Paud ini ketika tumbuh kembangnya benar, pendidikannya benar, Insyaallah ke depannya menjadi anak yang sehat, anak-anak yang cerdas. Jadi, mereka akan mempunyai pegangan yang bagus ketika pada usia ini kita bisa tangani dengan benar,” tutur dia.
Rini Indriyani menggerakkan seluruh Bunda Paud se Surabaya untuk memacu dan menginspirasi anak-anak usia dini. Terlebih lagi, selama 2 tahun sebelumnya, mereka tidak ke sekolah yang tentu dapat berdampak terhadap perubahan perilaku setiap anak.
“Sehingga dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini bisa membangkitkan kembali semangat mereka. Terutama untuk menggapai cita-cita mereka melalui kelas inspirasi. Karena itu tema hari ini adalah profesi,” jelasnya.
Rini mengakui, memang tidak mudah untuk menjadi tenaga pendidik, utamanya mengajar anak usia dini. Makanya, sebelum mengajar di kelas inspirasi, ia juga sempat belajar kepada sejumlah guru TK.
“Mengajar pengetahuan anak-anak usia dini memang tidak mudah. Saya pun kemarin sempat belajar kepada guru TK, ternyata menjadi seorang guru itu adalah pengorbanan,” ungkapnya.
Meski demikian, Rini berharap, kelas inspirasi ke depannya dapat berkelanjutan. Dan tentu yang paling diharapkan melalui kelas inspirasi adalah dapat membawa dampak positif yang luar biasa bagi anak-anak Surabaya.
“Sebenarnya mulai tanggal 14 sudah berjalan. Mereka Bunda Paud di masing-masing kelurahan mengirimkan video mengajar di masing-masing Paudnya. Insyaallah nanti saya juga akan keliling lagi ke TK untuk mengajar seperti ini,” jelasnya. (man/ipg)