Sabtu, 23 November 2024

Sempat Sepi Akibat Pandemi, Penjualan Parcel di Surabaya Mulai Bangkit

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pembeli parcel di Toko Elson Parcel Jalan Walikota Mustajab Surabaya, Sabtu (16/4/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Saling berkirim parcel di momen lebaran sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Namun, selama dua tahun masa pandemi Covid-19, penjualan parcel mengalami penurunan.

Kini, lebaran tahun 2022 memberikan secercah harapan bagi penjual parcel untuk bangkit lagi pasca terkendalinya pandemi.

Nurul Elmiana karyawan Toko Elson Parcel di Jalan Raya Walikota Mustajab Surabaya mengatakan, pandemi membuat penjualan parcel di tokonya menurun drastis. Jika di momen lebaran biasanya mampu menjual 10 ribuan parcel, namun saat pandemi turun sampai 50 persen. Kondisi itu membuat omzet yang sebelumnya mencapai Rp.2 miliar lebih per momen lebaran, turun menjadi sekitar Rp1 miliar.

“Dulu 10 ribu parcel, turun jadi 5 ribu pas 2020 itu. 2021 naik dikit jadi 6 ribu,” jelas Nurul kepada suarasurabaya.net, Sabtu (16/4/2022).

Parcel yang dijual berisi beragam makanan dan minuman kemasan dengan kisaran harga Rp150 ribu sampai Rp3,5 Juta.

Sementara itu, Nurul mengatakan, toko tempatnya bekerja sudah menyediakan enam ribuan stok parcel pada momen lebaran 2022, dengan dua ribu diantaranya sudah terjual hingga hari ini, Sabtu (16/4/2022).

“Sebelum lebaran H-2 atau H-1 itu biasanya masih ramai-ramainya. Hari lebaran juga tetap buka, habis lebaran sampai 7 hari juga biasanya masih ada yang cari,” papar Nurul.

Sementara toko makanan dan minuman, Frans, juga mengalami kondisi yang hampir sama ketika pandemi.

Elisa, pemilik toko Frans mengaku pada tahun 2020 dan 2021 pembelinya menurun drastis, termasuk pengiriman barang.

“Saat normal dulu (sebelum pandemi) bisa jual empat sampai lima ribu parcel. 2020 dan 2021 turun menjadi masing-masing dua ribu dan tiga ribu,” ujar Elisa.

Pandemi juga membuat toko milik Elisa kehilangan orderan dari luar pulau. Menurutnya, kemungkinan besar hal ini terjadi lantaran kebijakan terkait pengiriman barang saat pandemi.

“Dulu sering ke Makassar, Manado. Tapi sejak pandemi nggak lagi karena pembeli nggak mau ribet di pengiriman,” paparnya.

Melihat banyaknya kelonggaran di masa pandemi 2022 ini, Elisa optimis jumlah pembeli parcelnya bisa meningkat. Meski belum bisa memprediksi, tokonya sudah menyiapkan tiga ribu stok parcel.

“Mulai ada yang pesan biasanya H-3 minggu sebelum lebaran. Ini udah laku kurang lebih seribuan,” tambahnya.

Toko Frans milik Elisa sendiri menyediakan beragam parcel makanan dan minuman kemasan dengan kisaran harga Rp150 ribu sampai Rp3 juta. Selain itu ada beberapa parcel keramik yang dijual seharga Rp350 ribu sampai Rp3 juta.

“Kalau yang paling banyak dicari ya itu makanan minuman, boleh request dibawah 150 ribu,” tambahnya.

Sementara itu, menurut Imam Baihaqi petugas parkir Jalan Walikota Mustajab Surabaya menyebut, biasanya pembeli yang berburu parcel mulai terasa satu minggu sebelum lebaran.

“Nanti biasanya tanggal 21 an baru mulai ramai yang cari parcel,” ujar Imam. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs