Sabtu, 23 November 2024

Jelang Tahun Politik, Ekonomi Indonesia Belum Terpengaruh

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kresnayana Yahya, Bisnis Analis dan Pakar Statistik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Foto: Enciety

Menjelang tahun politik, biasanya banyak investor melakukan wait and see. Namun pada akhir tahun 2018 ini, gejala itu justru tidak terlihat.

Kresnayana Yahya, Bisnis Analis dan Pakar Statistik dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengatakan, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah pada akhir tahun, seperti janji manis bagi investor.

Realita ekonomi hari ini juga tidak terpengaruh dengan kontestasi politik. Ada banyak hal positif yang terjadi, sehingga kesannya tidak ada ekonomi lesu.

“Belum ada gejolak politik yang berdampak ke ekonomi. Dugaan saya, sampai Maret 2019 ya kayak gini-gini aja. Kalau tidak ada bencana alam, hampir tidak ada pengaruh signifikan. Pembahasan politik ramai di media sosial, tapi tidak ada pengumpulan massa dan sebar sembako,” kata Kresnayana Yahya dalam sambungan telepon bersama suarasurabaya.net, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, ada dua hal yang menyebabkan banyak uang beredar. Pertama, lembaga pemerintahan yang menghabiskan anggaran. Kedua, momen kampanye legislatif.

Menguatkan pernyataannya, Kresnayana merinci beberapa kondisi positif ekonomi Indonesia. Pertama, rupiah yang sempat mencapai Rp15.300 perdolar Amerika Serikat, kini menguat menjadi Rp14.500.

Stabilitas perekonomian nasional juga terjaga. Januari sampai akhir Oktober 2018, kenaikan inflasi 0,2 persen. “Ini wajar-wajar saja,” katanya.

Sampai akhir tahun, kebutuhan impor juga tidak mengganggu. Harga beras yang biasanya melonjak, kali ini tetap stabil. Apalagi sekitar Maret-April nanti sudah memasuki masa panen.

Penjualan sepeda motor, semen, dan properti malah naik. Surabaya terutama, mendapat limpahan permintaan housing dan apartment.

Barang-barang kelas menengah seperti traveling, hotel, investasi, properti dan apartment, sampai umroh, iklannya jauh lebih kencang.

“Data dari pengusaha penyedia layanan umroh, setiap bulan dari Surabaya ada 15 ribu orang yang berangkat umroh. Promosinya bukan dengan memberikan diskon, tapi menambah destinasi seperti mampir ke Mesir atau Eropa,” ujarnya.

Iklan promo penjualan online juga semakin gencar. Menunjukkan konsumsi kelas menengah melonjak luar biasa di akhir tahun.

Semua provider menaikkan bandwith mereka, terus menambah fiber optic. Pemerataan teknologi membuat akses internet sampai di pelosok, menjadi lebih cepat.

Kunjungan wisata juga meningkat. Kresna menduga, sampai Februari 2019, booking hotel terus meningkat.(iss/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs