Jumat, 22 November 2024

Fraksi PKB DPR RI Gelar Bedah Buku Historiografi Khittah dan Politik NU

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Cucun Ahmad Syamsurijal Ketua Fraksi PKB DPR RI. Foto: Farid suarasurabaya.net

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, hari ini, Kamis (14/4/2022), menggelar kegiatan bedah buku karya intelektual Nahdatul Ulama (NU), dan berbagi dengan anak-anak yatim, di Aula Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Cucun Ahmad Syamsurijal Ketua Fraksi PKB DPR RI mengatakan, dalam konteks meningkatkan kapasitas intelektual Umat Islam, Fraksi PKB mengadakan kegiatan bedah buku bertajuk Historiografi Khittah dan Politik NU karya Ahmad Baso.

Sebagai partai politik yang dilahirkan untuk memperjuangkan kepentingan Jamiyah maupun Jemaah NU, maka sudah seharusnya setiap kader PKB memahami bagaimana sejarah Khittah NU.

“Karena itu, dengan memahami Khittah NU secara utuh maka kader PKB bisa mengetahui bagaimana memosisikan diri secara tepat dalam memperjuangkan kepentingan politik nahdliyin,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Cucun mengungkapkan memang selama ini banyak yang salah dalam mempersepsikan Khittah NU.

Khittah NU sering diartikan sebagai garis demarkasi ketat agar NU tidak boleh ikut-ikutan dalam politik kekuasaan. Padahal, justru dengan khittah, harusnya warga NU mampu merumuskan kepentingan politik dan bagaimana cara meraihnya.

“Buku karya Pak Ahmad Baso sebagai intelektual NU, menurut kami cukup representatif dan obyektif dalam mengupas bagaimana sejarah Khittah baik dari sisi pemikiran maupun gerakan yang ditunjang dengan bukti-bukti otentik. Ini juga akan menjadi bacaan bagus selama Bulan Ramadhan ini,” terang Cucun.

Cucun menyampaikan, kegiatan berbagi dengan anak yatim adalah salah satu simbol Bulan Suci Ramadan sebagai momentum tepat untuk lebih peduli kepada sesama.

Menurutnya, rasa lapar dan haus yang dirasakan Umat Islam di siang hari menjadi penanda jika tidak boleh seorang muslim membiarkan saudaranya sendirian dalam menghadapi kesulitan hidup.

“Kedatangan ratusan anak yatim yang kita undang hadir dalam kegiatan ini merupakan berkah sekaligus pengingat agar kita mawas diri jika di sekitar kita masih ada saudara-saudara yang perlu kita sapa dan temani sehingga mereka tidak merasa sendirian menjalani apapun problem hidup mereka,” ujarnya.

Cucun menambahkan, Bulan Ramadan juga momentum tepat bagi Umat Islam melakukan muhasabah atau koreksi diri.

Karena, dengan menurunnya berbagai aktivitas fisik, maka tercipta banyak momentum bagi tiap individu untuk melakukan refleksi sejauh mana kemanfaatan diri bagi sesama.

“Sekaligus juga dengan momentum Ramadhan ini sebenarnya banyak memberikan ruang bagi kita untuk terus meningkatkan kapasitas intelektual kita dengan banyak membaca dan berbagi ilmu dengan sesama,” pungkasnya.(rid/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs