Jumat, 22 November 2024

Komunitas Nol Sampah Menyosialisasikan Gerakan Diet Sampah Plastik di Surabaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Komunitas Nol Sampah yang membagikan tas kantong kain di depan Swalayan Palapa Adityawarman, Sabtu (9/4/2022). Foto: Tim redaksi suarasurabaya.net

Komunitas Nol Sampah menyosialisasikan peraturan hukum tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Surabaya pada Sabtu (9/4/2022). Edukasi dilakukan di depan Swalayan Palapa di Jalan Adityawarman, Surabaya dengan cara membagikan tas kantong kain ke masyarakat.

Wawan Some Koordinator Komunitas Nol Sampah mengatakan, pemilik toko ritel menyambut positif dan mematuhi upaya pengurangan kantong plastik yang diatur Perwali Nomor 16 Tahun 2022 dengan menyediakan tas kantung untuk dibeli pengunjung.

“Agenda utama kami sebenarnya lebih kepada sosialisasi namun kami bikin edukasinya sekaligus, yaitu dengan cara membagikan tas kantong,” kata Wawan kepada suarasurabaya.net.

Berdasarkan pantauan, banyak masyarakat yang penasaran dan ikut mendengarkan sosialisasi tentang Perwali pengurangan sampah plastik itu.

Heni, pengunjung swalayan, memberikan respon positif soal pembagian tas kantong kain dan sosialisasi Perwali yang dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah.

“Ini peraturan yang bagus dan bisa mengurangi global warming, nanti tas kantong maupun kardus yang dipakai belanja masih bisa digunakan untuk keperluan lain,” kata Heni.

Anggota Komunitas Nol Sampah memberikan sosialisasi Perwali No.16 Tahun 2022 Tentang Pengurangan Sampah Plastik di Kota Surabaya di depan Swalayan Palapa Adityawarman, Sabtu (9/4/2022). Foto: Tim redaksi suarasurabaya.net

Selain sosialisasi di toko swalayan, kata Wawan, butuh sosialisasi yang lebih intens di pasar tradisional. Cara pendekatannya berbeda dengan yang di toko swalayan karena karakternya sangat jauh berbeda.

“Untuk ke pasar sendiri kami masih membutuhkan waktu, namun PD Pasar dan para pengurus pasar sudah berkoordinasi dengan saya untuk menyusun SOP pengurangan sampah palstik di pasar,” tutur wawan.

Pengurangan sampah plastik penting untuk segera dilakukan karena berdasarkan penelitian mahasiswa ITS, Kota Surabaya menghasilkan 1.600 ton sampah setiap harinya.

“Dari 1.600 ton sampah yang masuk di TPA Benowo, 27 persennya adalah sampah kantong plastik sekali pakai,” ujarnya.

Ke depan, Komunitas Nol Sampah juga mengawal adanya regulasi mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti sedotan, styrofoam, dan plastik kemasan.

“Sampah yang paling banyak kedua di Surabaya adalah wadah makan sekali pakai, yang ketiga pokok, dan yang keempat baru air kemasan kecil. Jadi itu fokus kami ke depannya,” kata Wawan.

Sekadar diketahui, Swalayan Palapa sudah menyiapkan kardus sebagai wadah belanjaan pengunjung. Swalayan ini juga menjual tas kantong kain untuk wadah belanjaan pengunjung.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs