Jumat, 22 November 2024

Tak Ingin Terpengaruh Survei, Puan Pilih Fokus Kerja Kawal Kebijakan Pemerintah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI. Foto: DPR RI

Puan Maharani Ketua DPR tidak ingin terpangaruh dengan sejumlah hasil lembaga survei terkait calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024. Puan mengaku ingin fokus kerja sebagai Ketua DPR dalam mengawal kebijakan pemerintah demi kepentingan masyarakat.

Puan menyadari, selama ini keberhasilan memimpin DPR dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dalam mengawal kebijakan pemerintah kurang mendapat perhatian dari publik. Hal itu menjadi satu di antara faktor utama hasil sejumlah lembaga survei.

“Pertama memang dalam semua kerja-kerja saya mungkin kurang narsis kali ya atau banyak yang tidak mau memberitakan. Karena buat saya itu pilihan, kerja itu kan tidak perlu juga selalu narsis. Saya kerja ya kerja,” kata Puan, Sabtu (9/4/2022).

Bagi Puan, survei itu hanya sebagai satu di antara bagian dari kriteria untuk kemudian menjadi data. Menurutnya, yang terpenting adalah tetap menjalan kerja-kerja untuk kesejahteraan masyarakat.

“Itu kan bagian untuk memperbaiki diri, seperti kita survei partai politik, kalau surveinya turun kita naikkan, apa yang harus kita lakukan agar surveinya naik. Saya sendiri tidak terpengaruh dengan survei,” tegas Puan.

Dengan hasil sejumlah lembaga survei soal pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2024, Puan mengatakan, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi.

“Mungkin saja, karena dinamika di politik ini kan tidak mungkin tidak terjadi, cair sekali, dan sekarang bisa dibilang kalau sekarang elektabilitasnya paling tinggi belum tentu nanti tinggi, dan kalau tinggi tidak ada tiket nenti majunya dari mana,” terang Puan.

“Waktu masa Pak Jokowi, siapa seh yang menyangka Pak Jokowi akan maju menjadi calon presiden, orang baru gubernur, tapi nyatanya jadi presiden,” imbuhnya.

Soal potensi perempuan dalam memimpin di level nasional, kata dia, seluruh anak bangsa memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin di level nasional.

“Sekarang sudah banyak menteri di kabinet perempuan, pernah ada Menko perempuan, sudah pernah Ketua DPR perempuan, sudah pernah ada presiden perempuan, seharunya sekarang kita sudah tidak mempermasalahkan gender, jadi beri peluang dan kesempatan kepada perempuan untuk bisa menempati posisi-posisi pemimpin nasional yang saya rasa tidak ada masalah,” pungkas Puan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs