Berbuka puasa ditemani kolak memang sudah bagian tradisi masyarakat Indonesia. Manisnya gula berpadu gurihnya santan dengan harumnya aroma pandan, makin nikmat disantap bersamaan dengan potongan pisang, ubi, labu dan kolang-kaling.
Namun bolehkah mengkonsumsi kolak untuk berbuka mengingat ada tambahan santan dan gula pasir di dalamnya?
Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D. Dosen dan Peneliti Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga menjelaskan sebaiknya mencari makanan berbuka puasa tidak hanya asal mengenyangkan, tapi juga harus bernutrisi agar tubuh tetap sehat.
“Sebenarnya tidak masalah menikmati kolak untuk berbuka, tetapi jika terdapat campuran santan sebaiknya diberi santan asli, tidak dicampuri gula buatan maupun sirup agar tidak malah sakit tenggorokan,” ingatnya
Selaian itu, Trias mengatakan adanya tambahan gula pasir, gula merah, ataupun campuran bahan manis lainnya menambah kandungan kalori. Hal ini dapat memengaruhi kadar gula darah seseorang yang dapat melonjak tinggi secara tiba-tiba, terlebih jika ditambah dengan makanan pembuka lainnya.
Karena kondisi lambung kosong selama puasa, lanjut Trias sebaiknya hindari makanan dan minuman yang bisa memicu meningkatnya asam lambung salah satunya yang bersantan karena sulit dicerna lambung.
“Sebaiknya di awal buka puasa, adalah minum air mineral. Ini untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang selama puasa,” sarannya. (man/ipg)