Rumah Sakit Islam menggelar acara Ground Breaking Grha 2 RS Islam Surabaya dihadiri oleh KH Ma’ruf Amin Wakil Presiden Republik Indonesia, Kamis (31/3/2022).
Dalam kesempatan ini KH Ma’ruf Amin memberikan apresiasi dengan pembangunan Grha 2 RSI Ahmad Yani Surabaya dan Unusa sebagai Centre of Education. Dengan terintegrasinya SDM kesehatan dalam layanan kesehatan diharapkan lulusan dokter Unusa bisa menjawab tantangan kedokteran di masa mendatang.
“Secara khusus saya berpesan agar pembangunan Graha 2 RS Ahmad Yani dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan tingkat pelaksanaan pembangunan termasuk fasilitas pengelolaan limbah medis yang sudah terintegrasi dan perlu diperhatikan pula yaitu aspek tata kelola dan pemanfaatan teknologi digital agar peran sarana gedung nantinya lebih optimal, bentuk pelayanan kesehatan maupun pelayanan pendidikan,” pintanya.
Wakil Presiden juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang telah terlibat aktif membantu pemerintah di dalam penanganan Covid-19 serta mendukung program vaksin Covid-19 serta membangun dunia pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, selama hampir 100 tahun Nahdatul Ulama hadir di masyarakat secara konsisten mengajarkan agama Islam Rahmatan lil Alamin dan konsisten demi kemashlatan umat. Pendirian pembangunan RSI Ahmad Yani, juga menjadi bukti peran nyata dari Yarsis terhadap masyarakat.
“Demikian saat menghadapi pandemi, kita harus mampu mengambil hikmah dan mereformasi kesehatan nasional salah satunya dengan meningkatkan mutu dan kesehatan rumah sakit,” jelas Wakil Presiden.
Sementara itu Profesor Mohammad Nuh Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) dalam sambutannya berharap, pembangunan ini menambah motivasi bagi semua umat terutama di bidang pendidikan.
Apalagi nantinya di lantai 12 dan 13 sebagai Centre of Education, khusus untuk pendidikan dokter spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa).
“Apalagi Unusa satu-satunya universitas swasta yang punya pendidikan dokter spesialis,” kata M. Nuh.(man/bil/ipg)