Targetkan Peningkatan Arus Peti Kemas, Teluk Lamong Kembangkan Pelabuhan

Rumaji Direktur Operasional dan Teknik Terminal Teluk Lamong mengatakan, pada 2019 mendatang arus peti kemas di terminal itu akan ditingkatkan hingga mencapai target pertumbuhan sebesar 5 persen dari capaian 2018.

Untuk mencapai target ini, pengembangan Terminal Teluk Lamong akan fokus pada peningkatan lapangan penumpukan dan dermaga peti kemas.

“Lahan sudah kami siapkan, pengembangan akan mulai dilakukan pada 2019 mendatang. Betul, itu yang sudah ada pancangnya. Perkiraan pengerjaan akan tuntas sekitar 2,5 sampai 3 tahun. Kalau soal investasi, semua berasal dari Pelindo, kami tidak tahu,” ujarnya, Rabu (28/11/2018).

Adapun capaian arus peti kemas hingga 2018 di Terminal Teluk Lamong, kata Rumaji, sudah melebihi target yang ditetapkan pada tahun sebelumnya yakni 1,8 juta teus.

“Per 14 November kemarin tercatat sudah 2,2 juta teus (unit ekuivalen dua puluh kaki). Itu untuk curah saja, ya,” katanya setelah menerima kunjungan Wakil Menteri Transportasi Jepang di Teluk Lamong.

Dari 2,2 juta teus arus peti kemas curah itu, komoditas yang dominan masih seputar soya bean, gandum, dan jagung. Persentase terbesar yakni komoditas soya bean meal yang mencapai 70 persen dari 2,2 juta teus.

Rumaji mengatakan, baru 50 persen dari keseluruhan kapasitas Terminal Teluk Lamong yang digunakan untuk arus peti kemas. Artinya, pelabuhan di bawah Pelindo III ini masih mampu menampung lebih banyak lagi.

Meski demikian, Rumaji secara pribadi memprediksi bahwa pertumbuhan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang dikelola oleh Pelindo III pada 2019 tidak jauh berbeda dari tahun 2018, yakni di kisaran 5-7 persen.

“Kenapa tidak bisa dipacu lagi, ini sebenarnya bergantung pada ekonomi makro Indonesia. Terminal Teluk Lamong bagian dari mikro. Kami siap menampung lebih banyak,” ujarnya.(den/dim)