Jumat, 22 November 2024

Evaluasi Banjir, Pemkot Surabaya Akui Ada Penyempitan Saluran Air

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Banjir di kawasan Simo Surabaya imbas hujan dengan intensitas tinggi, Minggu (27/3/2022). Foto: Tim redaksi suarasurabaya.net

Banjir yang melanda beberapa titik di wilayah Kota Surabaya pada Minggu (27/3/2022) sore, akibat tingginya intensitas hujan telah mendapatkan evaluasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Eko Juli Prasetya Kepala Bidang Pengendalian Banjir Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Senin (28/3/2022) mengatakan, banjir sudah terjadi sebanyak lima kali mulai awal tahun 2022 dengan daerah yang sama di Kota Pahlawan.

Selain itu, lanjut dia, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan intensitas hujan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yakni 1,5 kali lebih besar. Namun, pihaknya juga akan tetap melakukan evaluasi terkait daerah yang menjadi langganan banjir.

“Kami persiapkan terus untuk sarana dan prasarana, baik pompa air maupun drainase. Untuk lokasi genangan yang kemarin terjadi juga sudah dilakukan identifikasi, beberapa di antaranya seperti di daerah Ketintang dan Wonorejo akan kami evaluasi secara intens,” terangnya.

Banjir sendiri terjadi di sejumlah wilayah yakni Kawasan Simo, Sukomanunggal, Embong Malang, Margorejo, Ketintang, Wonorejo, Petemon, Jalan Mayjen Sungkono, dan beberapa kawasan lainnya dengan ketinggian air rata-rata mencapai 30 sentimeter.

Eko menjelaskan, untuk kawasan yang sering jadi langganan banjir disinyalir karena terjadi penyempitan dan pendangkalan saluran.

“Ketintang itu saluran ampernya Wonorejo, kalau kita urut mulai hulu sampai hilir memang ada penyempitan dan pendangkalan karena banyak bangunan di sisi saluran. Secara aturan sebenarnya bangunan tidak boleh berdiri disitu, karena kalau kita lakukan pengerukan pasti akan longsor,” jelasnya.

Ke depan, pihak Dinas PU Surabaya akan melakukan pemeliharaan dan normalisasi secara permanen untuk langkah jangka panjang. Artinya, akan ada konstruksi sehingga fungsi saluran bisa normal dan bangunan di sekitar lebih aman.

“Cuma hal ini pasti butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kalau amper Wonorejo itu kan panjangnya 11 kilometer, mungkin kita lakukan normalisasinya secara bertahap,” ucapnya.

Terkait solusi jangka pendek, Eko menyampaikan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk segera melakukan tahap awal normalisasi.

Pemkot Surabaya sendiri, sudah menyiapkan langkah antisipasi berupa total 62 unit rumah pompa air, dengan kapasitas penampungan sebesar 0,5 sampai 5 meter kubik untuk melakukan penyedotan air jika terjadi genangan. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs