Selasa, 26 November 2024

Kolaborasi SMA-SMK Jatim Berhasil Raih Prestasi di Tingkat ASEAN

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Siswa-siswi berprestasi Jawa Timur dalam ajang Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS) tingkat ASEAN. Foto: Laman resmi pemprov Jatim
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa-siswi di Jawa Timur (Jatim). Kali ini, melalui kolaborasi siswa SMA/SMK dalam 7 project tim gabungan Search for SEAMEO Young Scientist (SSYS), sukses meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN. Jawa Timur mengirimkan 7 delegasi menemani 2 delegasi lain dari Jakarta untuk perwakilan Indonesia.
Hal ini disampaikan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur usai pembukaan LKS SMK ke-30, di Kota Blitar, Kamis (24/3/2022).
Dalam ajang ini Indonesia mendapat lima penghargaan. Empat diraih oleh delegasi Jatim,  dan satu dari  delegasi DKI Jakarta. Diantaranya, penghargaan Outstanding Award for Presentation of Project Exhibit kategori Science  Category yang merupakan gabungan dari SMKS Ibrahimy Sukorejo dan SMAN 2 Situbondo serta SMAN 1 Kencong dan SMAN 1 Umbulsari Jember.
Kedua, penghargaan Spesial Award for Relevancy of Study to the Congress Theme kategori matematika, dan ketiga penghargaan untuk Spesial Award for Benefit to the Local Community kategori matematika gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMAN 1 Kencong Jember.
Sementara penghargaan terakhir yakni Spesial Award for Commercial Potential kategori matematika yang merupakan gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMKN 7 Surabaya.
Terkait capaian itu, Khofifah mendorong para guru dan kepala sekolah untuk terus meningkatkan dan mencetak prestasi membanggakan untuk penelitian ilmiah di bidang sains dan matematika. Apalagi, prestasi tersebut merupakan hasil kolaborasi SMA dan SMK di Jawa Timur.
“Kita tahu bahwa proses belajar mengajar di SMK ini 70 persen praktik dan 30 persen teori. Sedangkan SMA didominasi oleh pembelajaran akademik, namun di Jawa Timur baru  33 persen lulusannya yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan sisanya, belum memiliki  kompetensi keahlian yang dibutuhkan pasar kerja. Jadi kolaborasi ini  bagus untuk mengembangkan keilmuan dan vokasi yang ada di SMA dan SMK,” ujar Khofifah Dilansir dari laman resmi Pemprov Jatim.
Gubernur Jatim bersyukur atas capaian yang diraih para siswa ditengah kondisi yang masih pandemi. Ia berharap baik Kepala Dinas Pendidikan Jatim, kepala SMA/SMK ataupun para guru terus melakukan kolaborasi untuk kemajuan Jatim.
“Kita patut bangga atas prestasi yang mereka peroleh. Krisna Aradea misalnya siswa SMKN 7 Surabaya yang membuat sensor kebakaran hutan. Hal ini jika dikembangkan sampai produksi, tentu besar manfaatnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Wahid Wahyudi Pj Sekdaprov sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Jatim menjelaskan, SYSS lebih banyak diikuti para pelajar tingkat SMA di 11 negara ASEAN dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat, mulai penyaringan proposal proyek penelitian, hingga penjurian.
Wahid mencontohkan, salah satu prestasi membanggakan yang diraih oleh Krisna Aradea Trilingga Putra yang berhasil meraih Special Award  For Commercial Potential.
Sensor kebakaran hutan yang dibuat oleh Krisna lanjut Wahid berfungsi untuk mengetahui efektivitas getah kayu Palembang “Lannea Coromandelica” sebagai elemen utama miniatur sensor kebakaran hutan.  “Semoga dapat menjadi penerus cita-cita bangsa,” tandasnya.
Sebagai informasi, SSYS sendiri merupakan ajang kompetensi bergengsi dua tahunan yang digelar organisasi para menteri pendidikan se-Asean (SEAMEO), dan diikuti 9 negara yang berpartisipasi mengirimkan delegasinya. (bil/ipg)
Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
31o
Kurs