Sabtu, 23 November 2024

Periksa Kembali Gigi Anak Dengan Tangan Anda Selesai Menyikat Gigi

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi, Menyikat Gigi Foto: Pixabay

Memeriksa kebersihan gigi anak dengan tangan setelah mereka menyikat gigi demi mencegah adanya sisa makanan yang tertinggal di gigi, dinilai sangat penting. Ini seperti disampaikan drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp. KGA Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak melalui sebuah acara kesehatan yang digelar daring terkait kesehatan gigi, Kamis (24/3/2022).

“Ada permukaan untuk mengunyah, dekat pipi, yang dibalik lidah. Pastikan semua permukaan itu tersikat. Jangan lupa bibirnya diangkat karena sering banget ngumpet di bagian gigi, itu area yang sering berlubang, yang ada hitamnya,” ujar Eka yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) itu, dikutip Antara.

Hal ini menjadi bagian dari perawatan gigi anak khususnya bagi mereka yang belum bisa menyikat gigi sendiri, selain mengajarkan anak sejak dini menjaga kebersihan giginya dengan menyikat gigi rutin.

“Ketika tiba-tiba kita memasukkan sikat gigi, itu kan bentuknya tidak enak, belum kenal tuh keras, kayak ada bulu-bulu. Pasti anak tidak nyaman. Untuk membiasakannya bisa sejak sebelum giginya tumbuh, misalnya habis menyusui kita bisa mengelap mulutnya dengan kassa,” tutur Eka.

Terkait menerapkan kebiasaan sikat gigi, menurut Eka tak terpatok pada durasi, karena satu menit terkadang tak cukup apalagi bila disertai drama saat menyikat gigi. Jadi, sebaiknya periksa dengan tangan misalnya menggaruk bagian gigi apakah masih ada sisa makanan usai anak menyikat gigi. Selain itu, dalam pemilihan pasta gigi sebaiknya gunakan yang memiliki kandungan flouride.

Bagian dari perawatan gigi anak juga termasuk memperhatikan makanan yang mereka konsumsi dan ini sebetulnya tidak semata membatasi permen dan cokelat. Komponen makanan yang diolah bakteri dan menyebabkan gigi berlubang juga ada di karbohidrat misalnya dari nasi, pasta, mie.

“Kalau misal tertinggal setelah makan dan tidak dibersihkan, akan dipecah oleh enzim-enzim di dalam mulut menjadi komponen gula. Jadi dinamakan gula itu bukan hanya yang manis-manis saja, tetapi makanan asin juga. Jadi itu harus diperhatikan juga,” saran Eka.

Di sisi lain, anak tetap membutuhkan karbohidrat, sehingga pengaturan asupan menjadi kuncinya. Eka tak menyarankan orang tua untuk memberikan makanan khususnya mengandung karbohidrat secara bertubi-tubi pada anak. Misalnya, usai makan pagi, anak langsung diberikan camilan, susu dan lainnya.

“Gigi belum ada waktu untuk mengembalikan keseimbangan. Dia kena asam terus sepanjang hari, jadinya mudah rusak,” kata Eka.

Eka mengingatkan, gigi dan mulut termasuk sesuatu yang penting termasuk bagi anak, untuk dijaga kebersihannya, karena dari sanalah zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka masuk.

Masalah gigi termasuk kondisi berlubang bisa dicegah bila mendapatkan perawatan di tahap sangat dini. Kunjungan ke dokter dini dan dilakukan rutin setiap enam bulan menjadi rekomendasi dokter. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs