Jumat, 22 November 2024

Driver Online Frontal Jatim Kamis Besok Aksi Turun Jalan, Waspadai Rute Ini

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Aksi Frontal Jilid 2 yang digelar pada 15 September 2020 lalu di Surabaya. Foto: Istimewa.

Ribuan driver online yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur, akan kembali melakukan aksi turun jalan pada Kamis besok, 24 Maret 2022.

Daniel Lukas Rorong Humas Frontal Jawa Timur menjelaskan, ribuan peserta aksi akan mendatangi beberapa titik lokasi dengan cara berkonvoi melewati beberapa rute.

Daniel menjelaskan, titik kumpul peserta aksi akan berlokasi di frontage depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya pada pukul 07.00, dan bergeser ke kantor Diskominfo Jawa Timur.

Peserta aksi akan melanjutkan konvoi ke kantor Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur dan Polda Jawa Timur di kawasan yang sama yakni Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Setelahnya, aksi akan berlanjut ke kantor perwakilan 4 aplikator yakni Shoppee di Jalan Ronggolawe, Gojek di Raya Ngagel, Grab di Plasa Boulevard Pemuda di depan WTC, dan In Driver di MNC Tower di TAIS Nasution.

Masa aksi juga akan bergerak ke Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jawa Timur di Jalan Basuki Rachmad, DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura dan berakhir di Grahadi Jalan Gubernur Suryo.

Daniel juga meminta maaf, jika nantinya aksi akan menimbulkan dampak kemacetan pada rute-rute yang akan dilewati. Selain itu, para peserta aksi dari berbagai wilayah juga diimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis selama aksi demo damai berlangsung, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

“Tak hanya dari Surabaya saja, peserta aksi juga ada perwakilan dari Gresik, Lamongan, Tuban, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jember bahkan ada juga yang berasal dari Banyuwangi,” tandasnya.

Di sisi lain, Tito Achmad Ketua Presidium Frontal Jawa Timur menjelaskan, aksi kali ini didasari atas kebijakan tarif yang dirasa memberatkan mitra.

“Kenyataannya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojek online (Ojol) saat ini hanya Rp 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif di bawah itu. Tentu saja, hal ini tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui PM 12 dan KP 348,” ujarnya, Rabu (23/3/2022).

Selain itu, lanjut Tito, pihaknya berharap ada evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini yang dirasa memberatkan customer dan juga mitra.

“Untuk itu, kami menuntut pada Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat untuk bisa hadir pada saat aksi kami agar bisa melihat langsung kenyataan di lapangan. Serta mengimplementasikan aturan yang sudah dibuat dan menindak tegas pihak aplikator nakal, yang tidak patuh pada PM 12 dan KP 348 khususnya perihal tarif,” tegasnya

Sedangkan untuk pihak aplikator, Tito berharap adanya kehadiran pemegang keputusan dari pusat agar bisa mengubah tarif menjadi tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra, serta mengevaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini.

“Kami berharap nanti pada saat mediasi, ada titik temu dan tuntutan-tuntutan kami dapat dipenuhi,” harap Tito.

Adapun aksi demo damai bertajuk “Reuni Akbar Frontal Jawa Timur” kali ini akan mengusung beberapa tuntutan, yakni :

1. Hadirkan Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat di Surabaya saat aksi untuk implementasi PM 12 dan KP 348
2. Hadirkan aplikator pusat pemegang keputusan untuk dapat mengubah tarif yakni tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra
3. Evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini
4. Mendorong pemerintah untuk meninjau dan menindak aplikasi baru yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.(bil/ipg)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs