Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), mengapresiasi kerja keras para tokoh dibalik layar yang berperan suksesnya pagelaran MotoGP.
Para tokoh yang dimaksut, yaitu tim IMI di bawah koordinasi Sadikin Aksa Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor/Roda Dua dan Eddy Saputra Direktur Olahraga Off The Road Olahraga Sepeda Motor, beserta jajaran pengurus IMI roda dua dan keluarga besar IMI NTB di bawah kepemimpinan Nur Haedin (Bang Edo) Ketua IMI NTB 2017-2021 dan Herman Mahaputra (Dokter Jack) Ketua IMI NTB 2022-2026 yang telah menyukseskan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP.
Dalam struktur MotoGP Mandalika Official Test dan Grand Prix of Indonesia yang dibentuk Mandalika Grand Prix Association (MGP), Sadikin Aksa dipercaya menjadi Chief of Racing Committee (CRC), sementara Eddy Saputra dipercaya menjadi Deputy 1 Racing Committee (DRC1).
“Buah kerja keras mereka selama berbulan-bulan bersama berbagai pihak lainnya, didukung antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia, telah menghasilkam hasil yang spektakuler. Para pembalap, crew official team, penonton, dan bahkan media internasional banyak yang memberikan pujian,” ujar Bamsoet di Lombok, Senin (21/3/22).
Bamsoet menjelaskan, IMI memiliki peran besar dalam membantu mempersiapkan kebutuhan man power Marshal sebanyak 426 orang beserta kelengkapannya. Selain itu tim IMI juga memberikan pengarahan, pelatihan dan sertifikasi untuk keseluruh 426 anggota Marshal.
“IMI diminta oleh FIM dan DORNA berkoordinasi dengan pihak Sepang International Circuit (SIC) dalam hal standarisasi penyelenggaraan kegiatan motorsport, khususnya MotoGP. Para Marshal ini berasal dari Anggota IMI, komunitas motor, peminat kegiatan motorsport, serta anggota karang taruna dari berbagai daerah di Lombok dan NTB yang melalui proses screening dari pihak IMI,” kata Bamsoet.
Kata Bamsoet, selama empat bulan dari awal World Superbike (WSBK) digelar di Mandalika, seluruh Marshal yang direkrut dan ditraining oleh IMI telah dibekali berbagai kemampuan Marshal. Seperti pengetahuan dan pengaturan bendera, alur penanganan apabila motor jatuh, pemadaman kebakaran, track cleaning oil, evaluasi kegiatan dan masih banyak lagi.
“Hasilnya sebanyak 426 Marshal yang terlibat di pelaksanaan MotoGP Mandalika telah tersertifikasi dengan baik oleh FIM dan IMI. Ini membuktikan bahwa para Marshal yang dipersiapkan hanya dalam waktu 4 bulan telah mempunyai kelas pelaksanaan event motorsport international,” jelas Bamsoet.
Dia menambahkan, setelah sukses dalam penyelenggaraan perdana MotoGP setelah vakum selama 25 tahun, IMI juga siap kembali membantu MGPA dan pemerintah Indonesia untuk menyukseskan kontrak 10 tahun yang telah didapatkan Indonesia dari Dorna Sport, untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Karenanya, walaupun secara keseluruhkan penyelenggaraan kejuaraan perdana MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit tersebut sudah sukses, evaluasi tetap diperlukan agar ke depannya kualitas penyelenggaran MotoGP di Indonesia bisa semakin baik.
“Sebagaimana ditegaskan Joko Widodo Presiden, evaluasi diperlukan mengingat MotoGP merupakan event jangka panjang. Kontrak yang didapat sudah sampai 10 tahun. dan setiap tahunnya harus lebih baik lagi dan harus memberikan pengalaman yang lebih berkesan kepada para pembalap official team, media, hingga penonton,” pungkas Bamsoet. (faz/bil/ipg)