Emil Elistianto Dardak Wakil Gubenur Jawa Timur memberikan tanggapan soal tingginya harga minyak di pasaran saat ini. Hal ini disampaikan Emil usai melakukan sosialisasi kepada lebih dari 200 peserta yang mewakili asosiasi-asosiasi pelaku usaha di Jawa Timur untuk membahas program peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan UMKM dalam belanja pemerintah barang dan jasa, di Gedung Grahadi, Senin (21/3/2022).
Emil mengatakan jika ia sudah medapatkan penjelasan dari Drajat Irawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur,
“Informasi yang kita dapat sebelum diberlakukan adanya aturan yang baru yang ada Harga Ecerean Tertiggi (HET) minyak curah, dan minyak kemasan tidak ada HET. Saat itu yang diandalkan adalah Domestic Market Obligation (DMO) dari pelaku-pelaku pegusaha kelapa sawit harus men-supplay. Menurut Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia jumlahnya berlimpah, itu menurut mereka, tapi pada kenyataannya di lapangan barang tidak tersedia dengan HET,” jelasnya.
Emil mengatakan, sekarang ini pemerintah ingin memastikan khusus untuk komponen minyak curah ini bahan bakunya disubsidi supaya hitung-hitungnnya sampai di konsumen menjadi Rp14 ribu.
“Pak Drajat juga sudah menyampaikan akan mulai melakukan persiapan operasi pasar yang akan mendorong peningkatan penyediaan minyak curah,” urainya.
Emil menegaskan jika rencana operasi pasar sudah disampaikan kepada seluruh pelaku usaha. Soal kapan persisnya, Emil mengaku akan mengikuti komando dari Menteri Perdagangan.
“Kita lihat saja kalau ke pasar harganya belum Rp14 ribu dan naik terus bahkan ada yang Rp18 ribu, ini yang kemudian menjadi PR kita, karena HET adalah bentuk kehadiran negara untuk memastikan bahwa harga minyak terjangkau untuk curah, tapi yang minyak kemasan diharapkan akan segera terkoreksi,” harapnya. (man/faz)