Sabtu, 23 November 2024

Tak Berdaya Atasi Minyak Goreng, DPD Minta Mendag Serius Perhatikan Komoditi Lainnya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Yorrys Raweyai Ketua Komite II DPD RI. Foto: Istimewa

Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar rapat kerja dengan Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan membahas kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masyarakat belakangan ini. Selain itu juga kebijakan penghapusan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi minyak goreng kemasan untuk disesuaikan dengan mekanisme pasar yang berlaku.

Yorrys Raweyai Ketua Komite II DPD RI mengatakan kebijakan satu harga untuk minyak goreng Rp14.000 per liter sebagai upaya untuk menstabilkan harga dan ketersediaan di pasar, justru membuat minyak goreng di pasaran semakin langka. Termasuk ketika Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah, keberadaan minyak goreng di pasaran justru semakin menghilang.

“Kebijakan yang ada ini seakan-akan memberikan harapan seperti angin surga, tetapi justru yang terasa neraka dalam implementasinya,” ujar Yorrys dalam rapat, Senin (21/3/2022).

Fahira Idris, Senator dari DKI Jakarta menyatakan bahwa pemerintah tidak mampu mengendalikan ketersediaan minyak goreng di masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, tidak mampu mengatasi persoalan minyak goreng, baik dari sisi ketersediaan ataupun pengendalian harga.

“Pemerintah saat ini seperti tidak berdaya, harus ada kebijakan revolusioner agar persoalan minyak goreng dapat selesai sebelum Ramadhan. Kemendag harus menyusun peta jalan stabilitas ketersediaan minyak goreng agar kedepan tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Sementara, Aji Mirni Mawarni, Senator dari Kalimantan Timur mempertanyakan penyebab kelangkaan minyak goreng. Padahal tiga bulan terakhir petani sawit telah mengalami panen raya. Tapi justru yang terjadi, para petani tersebut tidak bisa memperoleh minyak goreng di pasaran. Bahkan para pedagang pun juga tidak bisa memperoleh minyak goreng sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.

Christiandy Sanjaya, Senator dari Kalimantan Barat berharap agar Kemendag juga dapat menyelesaikan persoalan bahan pangan lainnya. Menurut dia, pemerintah harus memperhatikan komoditi lain seperti gula, kedelai, maupun bawang putih.

“Upaya untuk komoditas lain apa? Terhadap gula, apa strategi kita? Terhadap kedelai, dan bawang putih. Karena secara khusus di Kalbar, menjelang hari raya dan Ramadhan, gula itu meningkat signifikan,” kata dia.

Dalam rapat tersebut, Muhammad Lutfi Menteri Pedagangan mengaku tidak mengharapkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran. Dia menyebut adanya indikasi permainan mafia yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng. Lutfi menjelaskan bahwa instansinya akan mengeluarkan kebijakan agar masyarakat dapat membeli minyak curah di harga Rp14 ribu.

“Ini sudah kami serahkan ke Kepolisian. Semoga dalam waktu 1-2 hari akan diungkap siapa yang bermain sebagai mafia ini. Saya juga telah berjanji kepada Presiden dengan sekuat tenaga untuk menyelesaikannya. Dan saya juga berpikir never again untuk melawan mekanisme pasar karena akan memunculkan banyak hal yang tidak terduga,” kata Lutfi.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs