Jumat, 22 November 2024

BMKG Memprediksi Musim Kemarau di Indonesia Mulai April sampai Agustus 2022

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dwikorita Karnawati Kepala BMKG dalam konferensi pers virtual pada Jumat (18/3/2022) siang. Foto: Tangkapan Layar

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau di Indonesia tahun ini mulai terjadi bulan April, sampai puncaknya bulan Agustus mendatang.

Dalam konferensi pers virtual pada Jumat (18/3/2022) siang, Dwikorita Karnawati Kepala BMKG menjelaskan, musim kemarau berkaitan dengan peralihan Angin Baratan atau Monsun Asia menjadi Angin Timuran atau Monsun Australia.

Berdasarkan pantauan BMKG, dari Februari tahun ini, aktivitas Angin Monsun Asia masih cukup kuat sesuai normalnya, dan diperkirakan berlangsung sampai bulan Maret 2022.

“Dari total 342 zona musim di Indonesia, BMKG memprediksi sekitar 29,8 persennya akan masuk musim kemarau bulan April, meliputi daerah Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Pulau Jawa,” ujarnya.

Kemudian, sebanyak 22,8 persen wilayah akan masuk musim kemarau bulan Mei, meliputi sebagian Bali, Pulau Jawa, sebagian Sumatera, sebagai Kalimantan, Maluku, dan sebagian Papua.

Sementara, 23,7 persen wilayah mulai kemarau bulan Juni, meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.

“Sedangkan 23,7 persen wilayah lainnya akan mengalami musim kemarau tersebar dalam bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September dan Oktober tahun ini,” tegasnya.

Secara umum, lanjut Dwikorita, musim kemarau tahun ini sifat hujannya diperkirakan normal atau sama dengan klimatologisnya pada 197 zona musim (57,6 persen).

Lalu, 104 zona musim (30,4 persen) akan mengalami musim kemarau di atas normal atau lebih basah dari rata-rata klimatologisnya karena curah hujan lebih tinggi.

Sedangkan 41 zona musim (12 persen) zona musim akan mengalami kemarau di bawah normal atau lebih kering karena curah hujan lebih rendah dari biasanya.

“Puncak musim kemarau tahun 2022 di wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2022, sebanyak 52,9 persen zona musim,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala BMKG mengungkapkan sebanyak 163 zona musim di Indonesia (47,7 persen) mulai musim kemarau mundur dari rata-rata waktu normal yang tercatat dari tahun 1991 sampai 2020.

Lalu, 86 zona musim (26 persen) akan mengalami musim kemarau lebih cepat atau maju dari biasanya.

Sedangkan 90 zona musim (26,6 persen) berpotensi mengalami musim kemarau dalam waktu normal seperti rata-rata yang terjadi dalam tiga dekade terakhir.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs