Sabtu, 23 November 2024

Presiden Luncurkan Mobil Listrik Pertama Hasil Rakitan Pabrik Hyundai di Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden melihat mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia pada Rabu (16/3/2022). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia, dalam kunjungan kerja ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).

Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 hasil rakitan pabrik yang ada di Indonesia, diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan juga ekspor.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan harapan mobil listrik tersebut bisa menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air.

“Saya harapkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5 ini akan menjadi milestone penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, memacu pengembangan mobil listrik yang makin canggih dan diminati,” ujarnya.

Di situ, presiden menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung setiap investasi kendaraan berbasis listrik.

Peluncuran mobil listrik itu, lanjut Kepala Negara, merupakan momen penting dalam proses transisi Indonesia untuk mengurangi mobil berbahan bakar fosil, dan memperbanyak mobil listrik ramah lingkungan.

“Ke depan kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama kita, termasuk menjadi tumpuan untuk transportasi ramah lingkungan yang dikembangkan juga nantinya di Ibu Kota Negara, Nusantara,” imbuhnya.

Joko Widodo Presiden pada Rabu (16/3/2022) sore meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia, dalam kunjungan kerja ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Setpres

Lebih lanjut, Presiden menekankan Indonesia harus jadi pemain penting dalam rantai pasok global industri mobil listrik.

Karena, Indonesia punya sumber daya mineral yang penting dalam pengembangan mobil listrik seperti nikel dan kobalt untuk baterai litium, serta bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium.

“Kita punya nikel, kita punya kobalt sebagai material penting untuk baterai litium. Bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel di mobil listrik,” paparnya.

Terkait sumber daya mineral, Jokowi mengingatkan hilirisasi bahan mentah harus terus dilakukan supaya nilai tambahnya meningkat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyadari untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik, Indonesia perlu membangun ekosistem yang kuat.

Tanpa ekosistem yang kuat di dalam negeri, Indonesia akan kesulitan mengembangkan industri mobil listrik dan bersaing dengan negara lain.

Menurut Presiden, tahun 2022 momen penting pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik di Indonesia. Sejumlah investor siap membangun pabrik pengolahan nikel dan kobalt menjadi bahan baterai litium.

Jokowi memproyeksikan tahun 2024, mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah memakai baterai dan komponen penting lain produksi dalam negeri.

Untuk mewujudkan itu, pemerintah mendorong peningkatan konten lokal kendaraan listrik dengan memberikan insentif, serta memangkas regulasi yang menghambat.

Sehingga, industri hulu kendaraan listrik juga bisa tumbuh dan berkembang, smenciptakan lapangan kerja sekaligus menekan produk impor.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs