DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memprioritaskan pembangunan Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT), sebagai upaya mengurai kemacetan di kawasan timur Kota Surabaya.
“Kawasan Surabaya Timur sangat macet khususnya di daerah Keputih dan sekitarnya. Jadi JLLT seharusnya juga menjadi prioritas,” ujar Baktiono Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya, Selasa (15/3/2022) dikutip Antara.
Pihaknya berharap, Pemerintah Kota Surabaya tidak hanya fokus pada pembangunan proyek infrastruktur Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) saja, melainkan juga JLLT yang hingga saat ini masih dalam pembebasan lahan dan belum dimulai pembangunan fisiknya.
“Jadi kawasan Surabaya Timur dan Barat bisa menikmati pembangunan yang merata, bukan hanya salah satu sisi saja,” jelas Baktiono.
Saat ini Pemerintah Kota Surabaya sudah mulai melakukan tander untuk melakukan pengerjaan proyek JLLB dan JLLT pada 2018. Pembangunan JLLB diperkirakan bisa lebih cepat selesai dibandingkan dengan JLLT, karena jalur yang dilalui JLLB lebih banyak dikuasai oleh pengembang perumahan.
Sekitar 70-80 persen lahan untuk JLLB saat ini dimiliki dan sebagian besar dikerjakan oleh pengembang, sedangkan sisanya akan dikerjakan oleh pihak Pemerintah Kota Surabaya.
Sebelumnya, Adi Gunita Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah menganggarkan kelanjutan pembangunan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) yang berada di Jalan Raya Sememi Surabaya pada tahun 2022, senilai Rp50 miliar. (ant/bil)