Jumat, 22 November 2024

Ada Menkopolhukam dan Mendagri, PDIP Pertanyakan Kapasitas Luhut Bicara Pemilu 2024

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDIP. Foto: Istimewa

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan pihaknya mengajak agar semua menteri dan pembantu Joko Widodo Presiden agar tidak memiliki pendapat berbeda dengan sang presiden menyangkut isu Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu disampaikan Hasto menyikapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marinves yang mengklaim memiliki big data pemilih Indonesia yang ingin pemilu 2024 ditunda.

Menanggapi hal itu, Hasto mengatakan big data seharusnya dipakai untuk persoalan yang mendesak. Yakni persoalan kerakyatan, seperti minyak goreng langka dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Menurut saya Pak Luhut harus melakukan klarifikasi, beliau berbicara dalam kapasitas apa? Karena kalau berbicara politik, hukum dan keamanan itu kan ranah Menkopolhukam. Kalau berbicara politik demokrasi, tatanan pemerintahan, itu Mendagri,” kata Hasto, Senin (14/3/2022).

“Beliau harus mempertanggungjawabkan pernyataan itu secara akademis agar ini tidak membelah. Karena menjadi seorang pembantu presiden itu harus fokus pada tugasnya, sesuai mandat yang diberikan. Beliau mandatnya apa dalam menyampaikan hal itu dan ini berbeda dengan pernyataan Menkopolhukam,” kata Hasto lagi.

Karena itu, Hasto mengatakan, PDIP menghimbau agar sebaiknya para pembantu presiden tidak membuat pernyataan yang malah menjadi energi negatif. Padahal Jokowi terus berupaya membangun optimisme dan tengah bekerja keras dalam mengatasi pandemi.

Hasto mengatakan Luhut sebaiknya melakukan refleksi, agar setiap pemimpin bertanggungjawab pada kata-kata yang disampaikan. Seharusnya politik kekuasaan itu berpihak pada rakyat dan bukan sekelompok elite, kepentingan ekonomi, dan kepentingan politik.

“Tapi harus melihat apa itu kehendak rakyat. Kehendak rakyat saat ini pemerintah dengan kepemimpinan Pak Jokowi yang selalu bekerja keras tidak pernah mengenal lelah, harus ditunjang para pembantu untuk betul-betul senapas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi,” ujar Hasto.

“Maka tidak boleh ada menteri yang punya pendapat yang berbeda. Presiden sudah berulang kali mengatakan sikapnya secara tegas dan pemerintah sudah sepakat pemilu tanggal 14 Februari 2024. Lalu kenapa ada pembantu presiden yang membuat wacana yang tidak menyehatkan di dalam situasi politik nasional?” tegas Hasto.

Hasto menambahkan, pihaknya mengajak semua pihak membangun energi positif bersama Jokowi Presiden. Dan PDIP akan konsisten bergerak di jalan itu.

“Tugas PDI Perjuangan sebagai parpol pengusung pemerintah adalah membangun energi bersama untuk segera bangkit menjadi pemimpin di kawasan Asia dan dunia ini dalam mengatasi pandemi. Pak Jokowi sudah menunjukkan banyak prestasi dan juga direction yang sangat tepat untuk dilakukan oleh seluruh jajaran kabinetnya,” pungkas Hasto.

Atas dasar hal itu Hasto mengajak agar semua berdisiplin dalam berbicara dan bergerak tunggal, yakni membantu rakyat, dan hal itulah jalan legacy bagi kepemimpinanJokowi yang terus bekerja keras bagi negeri.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs