Organisasi penyayang kucing, ICA (Indonesian Cat Association) melakukan sertifikasi pedigree kucing ras asli dengan menanamkan microchip pada kucing. Kucing-kucing ini dapat dideteksi keaslian rasnya serta identitas pemiliknya dengan scanning microchip pada bagian tengkuk leher yang dilakukan oleh dokter hewan dan tenaga ahli.
“Microchip ini tidak menyakiti kucing karena ditanamkan pada area sub kutan (bawah kulit tengkuk leher di antara dua lengan kucing), hanya bisa dilakukan oleh dokter hewan dan tidak sembarangan,” jelas Bobby Elstanza Ketua Komisi Show ICA Surabaya kepada suarasurabaya.net yang ditemui Sabtu (12/3/2022) di acara Propaganda Cat Show di Atrium Pakuwon Trade Center (PTC).
Microchip ID saat di-scanning dapat menampilkan silsilah keturunan kucing tersebut dan identitas breeding serta pemiliknya. Selain itu microchip ini juga dapat melacak riwayat medis peliharaan.
Umumnya, kata Bobby, microchip dapat bertahan hingga 25 tahun. Maka dari itu, microchip akan tetap berfungsi hingga peliharaan mati.
“Secara garis besar, memasang microchip untuk hewan peliharaan memudahkan pemilik untuk dilacak. Harapannya, hal tersebut mendorong siapapun yang ingin memelihara hewan supaya lebih bertanggung jawab dalam merawat, berhati-hati dalam menjaga, dan tidak menelantarkannya”, papar Bobby.
Setiap peternak kucing bersertifikat atau cattery yang tergabung dalam ICA harus membuat laporan matting report (setiap indukan kucingnya melahirkan) dan mendafarkan semua kucing yang menjadi indukannya yang dibuktikan dengan surat silsilah / sertifikat pedigree yang diterbitkan oleh ICA dan telah terpasang microchip sesuai dengan yang tertera pada sertifikat pedigree.
“Nantinya Cattery yang telah tersertifikasi bisa dilacak dan akan muncul namanya dalam database pencarian nama kucing bersertifikat yang bisa diakses via website resmi ICA,” pungkas Boby.
Nantinya, microchip ini akan memudahkan sang pemilik untuk menemukan kembali kucingnya yang hilang. Microchip yang terpasang memuat berbagai informasi penting seperti jenis kelamin, ras hewan, nama, dan kontak sang pemilik. Sehingga ketika ada peliharaan yang tersesat, mereka akan lebih mudah untuk diidentifikasi dan dikembalikan ke pemiliknya.(tha/dfn/faz)