KH M. Hasan Mutawakkil Alallah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengatakan, kehadiran Vaksin Merah Putih memberi harapan baik bagi dunia kesehatan di Indonesia. Hal itu bahkan memberi rasa bangga kepada bangsa dan negara pada saat pandemi Covid-19.
Namun, Kiai Mutawakkil mengingatkan Tim Vaksin Merah Putih yang sebaiknya terlebih dulu menyampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sehingga pelaksanaan program vaksin Merah Putih di masyarakat tidak mengalami hambatan.
“Dengan cara kerja yang telah distandarisasi, niscaya masyarakat secara umum tidak lagi ragu atas Vaksin Merah Putih. Bahkan, saya kira, masyarakat Indonesia akan merasa bangga, sebagaimana kami di MUI juga merasa bangga dengan keberhasilan adanya Vaksin Merah Putih,” tuturnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (10/3/2022).
Kiai Mutawakkil mengungkapkan hal itu di hadapan Tim Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Surabaya, dipimpin Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair dan Koordinator Riset Vaksin Merah Putih.
Menurutnya, MUI berkewajiban mengawal Vaksin Merah Putih karena sudah mendapatkan uji klinis dari BPOM dan Fatwa Halal dan Suci dari MUI Pusat. MUI Jatim mengajak masyarakat untuk mengapresiasi produksi Vaksin Merah Putih yang dihasilkan putra-putri terbaik Indonesia.
“MUI Jatim optimistis produk Vaksin Merah Putih menjadi kebanggaan nasional dan persembahan Jawa Timur untuk Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, dr. Dominicus Husada Peneliti Vaksin Merah Putih,Unair menjelaskan, sebanyak 190 juta jiwa warga masyarakat Indonesia yang belum divaksin memungkinkan untuk memanfaatkan kehadiran Vaksin Merah Putih.
“Selain itu, Vaksin Merah Putih bias juga disumbangkan kepada masyarakat dunia. Kita bersyukur, Indonesia masih terhitung beruntung karena selain ada menolak, yang menerika adanya program vaksinasi cukup banyak. Nah, kita lihat di Afrika, justru lebih banyak membutuhkan vaksin di masa pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.
Ada syarat khusus untuk penggunaan Vaksin Merah Putih. Di antaranya yang bersangkutan belum pernah divaksin sebelumnya. Selain itu, sehat badan dan berusaha di atas 18 tahun.(tin/ipg)