Jumat, 22 November 2024

APPBI: Pusat Belanja di Jatim Siap Menyambut Endemi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pengelola pusat perbelanjaan diminta untuk mengendalikan kapasitas jumlah orang yang berada di dalam gedung secara keseluruhan. Baik itu gerai, area makan, atrium, dan hall. Maksimal hanya diperbolehkan untuk menampung 50 persen dari total ruang gerak bebas. Foto: Hamim/Dokumen suarasurabaya.net

Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan Indonesia dapat dinyatakan masuk pada fase praendemi saat situasi kasus Covid-19 dapat terkendali secara konsisten.

“Kita jangan dulu berbicara masuk fase endemi, bagaimana pandemi terkendali, baru masuk ke praendemi, setelah itu baru dinyatakan endemi,” kata Siti Nadia Tarmizi, pada Selasa (2/3/2022) lalu.

Nadia menjelaskan praendemi adalah situasi saat angka penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dapat terus ditekan. Komponen dasar yang digunakan bersumber dari panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap penilaian level penularan, di mana transmisi Level 1 diukur minimal 20 per 100.000 penduduk, jumlah hospitalisasi lima per 100.000 penduduk dan jumlah kematian satu per 100.000 penduduk.

Menanggapi hal tersebut, Sutandi Purnomosidi Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur mengatakan saat ini pihaknya sudah sangat siap untuk menyambut fase endemi Covid-19.

Bahkan ini sudah dilakukan sejak masa pembatasan aktivitas seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kita sudah sangat menyadari bahwa kita akan selamanya berdampingan dengan Corona virus. Oleh karena itu kita selalu menerapkan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan dengan sangat ketat,” kata Sutandi saat dikonfirmasi Suara Surabaya, Selasa (8/3/2022).

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi, menurut Sutandi, juga menunjang penerapan protokol kesehatan di dalam pusat perbelanjaan.

“Dengan adanya PeduliLindungi, di mana semua yang masuk mal harus scan di situ akan tertera mereka yang sudah dua atau tiga kali vaksin akan terlihat. Kita dari sisi mal, saat ini yang boleh beroperasi sudah melengkapi dengan kesiapan aplikasi PeduliLindungi bagi pengunjung,” terangnya.

Dia pun optimis dalam dua hingga tiga bulan ke depan kegiatan ekonomi akan berjalan lebih baik, seiring dengan kian terkendalinya penyebaran virus Corona di Tanah Air.

“Kita berharap ke depan bisa lebih baik, tentunya banyak faktor di luar corona virus yang berpengaruh pada inflasi. Tapi secara umum kami memprediksi 2-3 bulan ke depan adalah masa kick off, ekonomi akan baik menuju jalurnya,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs