Lima PNS, yakni Cris Kuntadi, Hunggul Yodono Setiohadi Nugroho, Ahmad Basori, Sutopo Purwo Nugroho, dan Endang Yuli P merupakan PNS terpilih dari 15 nominasi PNS Inspiratif 2018. Hasil penetapan itu, diumumkan Kamis (29/11/2018) malam di Studio 5 TVRI Jakarta.
Lima PNS terpilih ini, bukan berarti tanpa prestasi. PNS yang terpilih ini memiliki kelebihan pada bidangnya masing-masing dan tentunya mampu menjadi sosok inspiratif serta panutan bagi masyarakat Bangsa Indonesia.
Perjalanan karir lima PNS ini, seperti dalam rilis Kemenpan-RB yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (30/11/2018) ini akan memberikan gambaran bagaimana inspiratifnya kelima nominasi PNS Inspiratif 2018:
Cris Kuntadi
Cris Kuntadi, adalah pria kelahiran Banyumas 24 Juni 1969 dengan latar belakang seorang akuntan dan memliki kompetensi auditor. Ia selalu belajar sesuatu yang baru, sehingga wajar kalau ia menyandang sebelas gelar. Masuk menjadi PNS di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan golongan (II/b) setelah lulus STAN, Cris kemudian menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Logistik Multimoda dan Keselamatan Perhubungan dengan pangkat kini Pembina Utama (IV/e).
Ketika di Pusdiklat BPK, ia menciptakan Model Sistem Kenali Kecurangan (Sikencur). Rangkaian proses dan kegiatan yang secara komprehensif dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen entitas untuk mencegah, mendeteksi, dan menindak kecurangan dalam rangka memperkuat pencapaian tujuan SPI.
Hunggul Yodono Setiohadi Nugroho
Hunggul D. Yudono Setiohadi Nugroho, adalah PNS Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Masuk tahun 1993, ia ditempatkan di Balai Teknologi Pengelolaan DAS Ujung Pandang dengan jabatan awal sebagai teknisi litkayasa. Pada tahun 1995, ia beralih ke jenjang peneliti. Sampai saat ini, Hunggul tetap bekerja sebagai peneliti dengan jabatan terakhir sebagai Peneliti Madya bidang Hidrologi dan Konservasi Tanah pada Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Makassar.
Mulai tahun 2008 sampai saat ini, Hunggul beserta tim mendapatkan kepercayaan untuk membantu instansi kehutanan di berbagai daerah, seperti Dinas Kehutanan, BKSDA, dan BTN untuk menyusun rancangan dan membangun mikrohidro sebagai bagian dari kegiatan RHL dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan di masing-masing instansi.
Hingga tahun 2018, akhirnya sudah membangun 20 lokasi PLTMH di seluruh Indonesia, atas biaya pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan ada juga yang swadaya murni masyarakat. Kini masyarakat pedesaan di pinggir hutan yang selama ini dalam kegelapan, mendapatkan terang dengan adanya kegiatan pembangunan PLTMH di Kementerian Kehutanan.
Ahmad Basori
Ahmad Basori yang sering dipanggil “Om Bas” oleh rekan kerjanya merupakan auditor madya di Kedeputian Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah (Bidwas PKD) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pria kelahiran Jombang 42 tahun lalu ini berkesempatan untuk mengenyam pendidikan Diploma 3 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun 1996 dan menjadi salah satu lulusan terbaik sehingga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lanjutan D-IV STAN tanpa harus menjalani ikatan dinas minimal 2 tahun seperti lulusan lainnya.
Tahun 2004 ia mulai bekerja di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, dan sempat mutasi ke Perwakilan BPKP Sulawesi Barat. Mutasi telah mendorong Om bas beserta rekan-rekannya menyusun aplikasi yang digunakan untuk melakukan Pengelolaan Keuangan Desa. Aplikasi tersebut diujicobakan kepada perangkat desa di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat dan berjalan dengan mulus. Sehingga aplikasi yang dikembangkan tersebut dilirik untuk diseleksi dengan aplikasi pengelolaan keuangan desa yang dikembangkan oleh pegawai di Perwakilan BPKP yang lain.
Keberhasilan uji coba di Mamasa, serta fitur-fitur yang lebih lengkap maka aplikasi pengelolaan keuangan desa tersebut dipilih sebagai aplikasi yang digunakan oleh BPKP untuk membantu memberikan kemudahan serta tetap menjaga akuntabilitas perangkat desa dalam menjalankan pengelolaan keuangan. Aplikasi tersebut diluncurkan pada tanggal 13 Juni 2015 dengan nama SIMDA Desa, yang kemudian diubah menjadi Siskeudes. Sampai saat ini, aplikasi tersebut telah digunakan oleh 93,22% desa di Indonesia.
Selain dapat meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, Siskeudes juga memberi kemudahan bagi pemerintah desa dengan sekali input dapat menghasilkan berbagai dokumen dan laporan yang diperlukan. Siskeudes sebagai produk bersama Kemendagri dan BPKP diberikan gratis kepada desa sehingga memberikan potensi penghematan keuangan negara atau daerah dengan jumlah yang besar jika dibandingkan setiap desa membeli aplikasi dari pihak swasta.
Sutopo Purwo Nugroho
Peraih 5 besar PNS inspiratif lainnya adalah Sutopo Purwo Nugroho. Pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 ini, sekarang mengemban amanah sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menurut Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, pentingnya kesadaran masyarakat tentang bencana adalah bentuk kewaspadaan yang terencana. Beberapa wilayah yang masuk kategori rawan bencana harusnya mengetahui lebih banyak tentang apa itu bencana dan bagaimana mengatasinya.
Menurut Sutopo, gunung meletus itu tidak selamanya bencana, selama belum berada ditingkat yang berbahaya itu bisa menjadi sebuah keindahan yang memanjakan mata, juga sebagai objek wisata yang mengagungkan apalagi bersama dengan orang yang spesial. Dengan catatan kita masih berada pada jarak yang aman.
Pada awal Januari 2018 lalu, penggemar Raisa penyanyi tanah air ini, divonis terserang penyakit kanker paru-paru stadium 4 yang menyebar ke organ lain. Vonis tersebut sempat membuatnya shock berat dan drop. Tapi, tidak butuh lama untuk membangun kembali semangatnya untuk melaksanakan tugasnya.
Sesuai dengan bidang tugasnya, kurangnya kesadaran masyarakat pada bencana disebabkan oleh faktor pengetahuan mereka tentang apa itu bencana. Karena keadaan tersebut, ia membuat beberapa grup WhatsApp di gawainya dengan para wartawan untuk keperluan berita dan update terbaru keadaan dan cuaca di setiap daerah di Indonesia. Ia juga menggunakan media sosial untuk memberikan data terbaru di setiap wilayah setiap harinya, seperti membuat status di Twitter dengan bahasanya yang khas. Untuk meyampaikan data terkini dan ilmu-ilmu penting tentang penanganan bencana.
Meskipun sakit, Sutopo masih sering turun ke lapangan menjadi pembicara. Ia juga sempat memberikan arahan secara langsung tentang penanganan bencana gempa di Palu beberapa waktu lalu. Sutopo tidak menjadikan penyakitnya yang kronis sebagai penghalang untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
Inovasi lain yang dilakukannya, yaitu dengan membangun diorama bencana tepatnya berada di Lt. 11 dan Lt. 12 Graha BNPB sebagai sarana edukasi kebencanaan kepada masyarakat khususnya pelajar. Diorama ini dirancang dengan sangat menarik sehingga tidak membosankan ketika dikunjungi.
Endang Yuli Purwanti
Satu-satunya perempuan yang masuk 5 besar PNS Inspiratif 2018 adalah Endang Yuli Purwanti atau yang akrab dipanggil dengan Yuli Badawi, seorang guru agama di SMAN 4 Bandung. Perempuan asli Ngawi ini bersama suaminya, Ahmad Badawi, mengasuh 23 anak asuh dari berbagai latar belakang, selain 4 anak kandungnya.
Anak-anak tersebut merupakan anak yang ‘dibuang’ orangtuanya, ada pula yang sengaja dititipkan orangtuanya pada keluarganya. Hampir seluruhnya tinggal bersama dengan dirinya dan sang suami, tetapi ia tidak merasa kerepotan dalam merawat semua anak asuhnya.
Sebagai guru, Endang memiliki cara yang inovatif dan menarik dalam mengajar murid-muridnya di kelas sehingga murid-murid dapat benar-benar memahami pelajaran dan tidak mudah jenuh. Salah satunya adalah membuat praktik akad nikah yang melibatkan semua murid-muridnya. Pembelajaran mengenai pernikahan yang menjadi bagian dari materi pelajaran agama ini menjadi lebih menarik dengan langsung dipraktikkan, di mana ia membagi peran kepada setiap murid. Ada yang menjadi WO (wedding organizer), penghulu, orangtua pengantin, dan tentu saja pengantin itu sendiri. Selain itu, mereka juga mendekor ruangan kelas menjadi tempat pernikahan, membuat buku nikah, menyiapkan hidangan, hingga mengundang tamu undangan.
Penetapan lima besar PNS Inspiratif ini menyusul setelah sebelumnya, kelima belas nominasi mengikuti city tour ke Perpustakaan Nasional dan Plasa Telkom. Setelah ditetapkan, lima kandidat ini langsung dilakukan wawancara untuk selanjutnya akan disaring lagi menjadi 3 besar. (den/nin/ipg)