Sarapan penting sebelum seseorang melakukan aktivitas pagi hari, terutama buat anak-anak yang membutuhkan nutrisi untuk kegiatan belajar di sekolah.
Menurut Dokter Andriyanto Ketua Asosiasi Nutrisionist Indonesia, waktu orang tidur malam hari, metabolisme tubuh bekerja sehingga kadar oksigen dan gula dalam tubuh menurun. Sedangkan pagi hari, manusia membutuhkan oksigen dan gula yang cukup untuk beraktivitas.
“Jadi pada saat baru bangun, orang biasanya lemas. Kalau dipaksa langsung bekerja atau belajar, orang tidak punya energi untuk berpikir. Makanya, sarapan sangat penting,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (6/3/2022).
Dia menjelaskan, cukup banyak orang takut sarapan karena bisa menyebabkan gangguan seperti diare. Maka dari itu, setiap orang perlu mengetahui menu sarapan yang cocok, seperti tidak mengandung banyak bumbu yang merangsang lambung.
Selain itu, makanan juga harus mudah dicerna dan mengandung gizi yang seimbang. Lebih baik lagi ditambah susu untuk melengkapi protein.
“Misalnya makanan dengan bumbu yang ‘tajam’ bisa menyebabkan diare. Makanya sarapan harus yang seimbang dan mudah dicerna. Kalau buru-buru, bisa sarapan roti bakar dengan telur, dengan selada juga lebih bagus,” ujar dokter yang juga Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia.
Terkait mie instan sebagai menu sarapan, Dokter Andriyanto menyebut boleh untuk menu sarapan asalkan ditambah lauk pelengkap lain. Karena, mie instan mengandung banyak karbohidrat. Sehingga, perlu ditambah seperti olahan ikan atau sayur dan susu sebagai tambahan nutrisi.
Lebih lanjut, Dokter Andriyanto menyarankan para orangtua lebih kreatif untuk menyiapkan sarapan atau bekal makanan untuk anak-anaknya semisal mengemas bekal ala bento dengan membentuk makanan yang lucu dan unik. Karena, umumnya anak-anak malas makan di pagi hari.
“Nasi bisa dibentuk kayak bento, jadi makan lebih gampang dan semangat,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan orangtua tidak memaksa anak untuk segera menghabiskan makanan. Karena, sarapan juga bisa sambil melakukan pekerjaan lain.
“Jangan dipaksa untuk segera habis. Makan tidak harus duduk di meja dan berkonstrasi. Sambil nyambi juga nggak apa-apa yang penting jumlahnya cukup,” katanya.
Kemudian, Dokter Andriyanto berpesan supaya orang-orang tidak malas sarapan karena ketakutan menjadi gemuk. Dia menjelaskan kalau orang melewatkan sarapan malah dapat berisiko makan berlebihan waktu siang karena merasa lapar yang lebih lama.
“Justru kesalahan, kalau tidak sarapan malah cenderung gemuk karena akan lapar dalam jangka waktu cukup lama. Alhasil, mereka cenderung untuk makan dalam jumlah banyak saat siang. Biasanya, makan berlebihan menyebabkan tubuh tidak bisa memproses semuanya dan meninggalkan lemak,” paparnya.
Pola makan yang teratur dengan gizi yang cukup sangat penting supaya nutrisi tubuh dapat terpenuhi setiap harinya.
“Yang penting cukup akumulasi nutrisinya sehingga tidak kekurangan gizi dan tumbuh kembang menjadi bagis. Sarapan yang cukup dengan gizi yang seimbang,” tandasnya.(tin/rid)