Sabtu, 23 November 2024

DBL Camp Bisa Jadi Harapan Basket Indonesia di Masa Mendatang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Jordan Lawley Pelatih Profesional NBA memimpin langsung latihan tim Honda DBL Indonesia All-Star 2017 yang bertempat di Asics Sports Performance Center kawasan Irvine, California. Foto: dblindonesia.com

Kamp basket terbesar di Indonesia, Honda DBL Camp 2018 telah memasuki hari ketiga. Kemarin, Kamis (30/11/2018) setelah melewati proses seleksi yang sangat ketat, 24 best campers dari kelompok putra dan putri terpilih. Pemain terbaik ini terpilih setelah unjuk gigi dalam offensive concept section di DBL Academy, Mal Pakuwon Surabaya dengan arahan tim pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia dan DBL Academy.

Dalam drill latihan, Andrew Vlahov dan tim pelatih dari WBA memberikan materi soal pentingnya memahami dan menerapkan pola dalam menyerang. Beberapa pola seperti 2on2 dan 3on3 offensive concept menjadi menu latihan. Materi ini memberikan gambaran baru dalam pola offense.

Dimaz Muharri Head Coach DBL Academy mengatakan, materi ini merupakan materi yang biasa diberikan, namun pada dasarnya tetap berupaya mendidik dengan mental pemain profesional yang baik di lapangan.

Dimaz sendiri, yang sudah mengikuti perjalanan kegiatan DBL Camp sejak masih bergabung dengan CLS Knights pada 2015 silam, meski hanya menjadi guest star coach perwakilan klub mengaku, bahwa dia mendapat banyak ilmu dari DBL Camp. Oleh karena itu, dia berharap, dalam lima hari penyelenggaraan DBL Camp 2018 ini, campers atau peserta dapat memaksimalkan kemampuan dan penyerapan ilmu dari WBA.

Coach bertukar-tukar terus. Ada beberapa coach baru juga. Harapannya bisa dapat ilmu baru juga,” ungkap Dimaz pada Novita Indri Radio Suara Surabaya, Jumat (30/11/2018).

Postur tubuh pemain basket muda ini, lanjut Dimaz, kini juga memiliki ukuran yang lebih tinggi. Hal ini, menurut Dimaz, bisa dimanfaatkan Perbasi sebagai organisasi yang menaungi basket di tanah air untuk melahirkan pemain yang tidak kalah dengan postuir tubuh pemain asing yang juga tidak kalah profesionalnya.

“Dengan melihat ini bisa membuktikan juga kalau Indonesia punya postur yang tidak kalah tingginya dengan pemain luar negeri,” ujar Dimaz.

Dimaz yang juga mantan pemain basket Indonesia berharap, DBL Camp bisa menjadi jembatan untuk mempunyai pemain basket profesional di masa mendatang, karena di Indonesia masih butuh bibit unggul untuk bisa mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

Selain diperuntukkan bagi student athlete, DBL Camp 2018 juga diperuntukkan bagi para pelatih basket. Sebanyak 52 pelatih basket meningkatkan pengetahuan dan mendapat pelajaran baru dalam Aquatic Training bersama Team Flash.

Aquatic Training sendiri dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya exercise, aquatic training khusus pemain basket, dan recovery training untuk pemain cedera.

DBL camp 2018 yang akan menyisakan pemain terbaik untuk menjadi tim Honda DBL Indonesia All-Star 2018 akan mengumumkan 12 pemain putra, 12 pemain putri, serta 4 pelatih terpilih besok, Sabtu (1/12/2018). Mereka yang terpilih rencananya akan diberangkatkan ke Los Angeles, Amerika Serikat untuk mendapat pelajaran dan bertanding dengan klub pelajar di Amerika. (ind/nin/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs