Windhu Purnomo epidemiolog Universitas Airlangga berharap status wabah Covid-19 berubah dari pandemi menjadi endemi dalam waktu tiga bulan lagi.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena tren kasus Covid-19 yang terjadi akibat penyebaran Virus Corona Varian Omicron mulai mengalami penurunan sepekan terakhir.
“Mudah-mudahan dua sampai tiga bulan ke depan kita sudah transisi ke endemi. Kalau stabil dalam waktu yang panjang dengan kasus yang rendah dan stabil ya, kita bisa di fase endemi,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (4/3/2022).
Walau sekarang kasus harian Covid mulai menurun, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat itu menegaskan Indonesia belum memasuki fase endemi. Karena, sekarang masih ada sekitar dua per tiga kasus infeksi dari puncak kasus.
Dia menjelaskan, syarat pandemi menjadi endemi antara lain konsistensi penurunan jumlah kasus Covid-19, dan tidak ada lagi varian baru yang muncul.
“Jika kasus terus stabil dan aktivitas masyarakat kembali pulih, maka endemi dapat bertransisi menjadi sporadik. Setelah itu, virus dapat dikatakan hilang. Tapi, kita masuk endemi saja sudah bagus. Tapi, sekarang ini belum fase itu karena kita masih dua per tiga dari puncak kasus meski trennya terus membaik,” imbuh Dokter Windhu.
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan satu di antara strategi untuk menuju endemi Covid-19 adalah mengejar cakupan vaksinasi COVID-19 memenuhi 70 persen dari total populasi, di mana Indonesia sudah mengalami dua tahun pandemi Covid-19.
“Semua negara sama resepnya, yakni meningkatkan jumlah vaksinasi penuh minimal sampai dengan 70 persen dari populasi,” kata Laksana Tri Handoko Kepala BRIN.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menargetkan vaksinasi Covid-19 sudah mencakup 70 persen dari populasi pada Juni 2022 dan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut.
“Vaksinasi dosis satu sudah mencapai 51,97 persen dari populasi 270 juta penduduk Indonesia dan kita berharap akan melengkapi target vaksinasi kita sebanyak 70 persen pada bulan Juni 2022,” kata Siti Nadia Tarmizi Juru Bicara Kemkes dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Selasa sore (22/2/2022).(tin/rid)