Sabtu, 23 November 2024

Kasus Covid-19 Turun, Epidemiolog: Ramadan dan Lebaran Bisa Rileks Asalkan Tidak Ada Varian Baru

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggelar salat Idulfitri 1442 Hijriah di halaman masjid dengan protokol kesehatan. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Selama tidak ada varian baru yang muncul, Ramadan dan Hari Raya Idulfitri dapat berjalan secara normal, mengingat gelombang Omicron di Indonesia saat ini sudah melewati masa puncak kasusnya.

Hal itu disampaikan oleh Dr. dr. Windhu Purnomo, Ms, Dosen FKM Universitas Airlangga sekaligus Tim Kajian Epidemiologi FKM Universitas Airlangga kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (4/3/2022).

“Andaikan tidak ada varian lain lagi, maka Insyaallah kita bisa rileks saat Ramadan dan Lebaran nanti,” kata dr. Windhu.

Ia menambahkan, tingkat vaksinasi di Jawa Timur sendiri terus membaik dengan saat ini 70 persen masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi dosis 2. Terlebih lagi Surabaya yang hampir 100 persen warganya sudah mendapatkan vaksinasi dosis dua.

Menurutnya, vaksinasi yang terus digencarkan juga menjadi pendorong agar aktifitas masyarakat dapat segera kembali seperti semula.

“Kita melihat tren semakin membaik setelah gelombang Omicron sudah melewati puncaknya pada 17 Februari kemarin. Jadi sekarang level Indonesia di dua per tiga dari puncak kasus. Semoga cepat turun lagi,” ungkapnya.

Ia kembali menekankan pentingnya vaksinasi. Meski virus terus bermutasi menjadi varian baru, asalkan masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi, maka gejala yang dirasakan cenderung ringan. Hal ini tentu berpengaruh untuk menurunkan tingkat fatalitas akibat Covid-19.

“Vaksinasi itu yang bikin lebih tahan virus. Kalau tertular nggak papa, asalkan tidak jatuh sakit dengan gejala berat apalagi sampai meninggal,” kata dr. Windhu.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs