Sabtu, 23 November 2024

Jamoetics Jadi Solusi Penyedia Informasi Industri Obat Tradisional

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Startup Jamoetics diharapkan jadi acuan bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi tentang obat herbal, tradisional dan jamu. Foto: Humas Ubaya

Sebagai startup yang digagas dan dihadirkan oleh Universitas Surabaya (Ubaya), Jamoetics diharapkan sebagai solusi integratif sistem informasi produk obat tradisional yang mengembangkan teknologi informasi dalam mendukung pengembangan, penggunaan dan edukasi obat tradisional yang aman, efektif dan berkualitas.

Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt., Dosen Fakultas Farmasi Universitas Surabaya sebagai founder Jamoetics, menyampaikan bahwa tingginya minat masyarakat dalam penggunaan obat tradisional, berupa bahan baku herbal maupun produk jadi, di Indonesia selama pandemi Covid-19 perlu diimbangi dengan sistem informasi dan komunikasi bisnis yang terintegrasi, akurat dan dinamis.

“Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat yang bertransformasi menjadi masyarakat digital, herbal dan bahan alam lain dalam obat tradisional juga perlu berkembang dan bertransformasi menjadi entitas digital dengan tetap memperhatikan validitas keilmuan dan aspek keamanan digital,” terang Oeke sapaan dr. Oeke Yunita, Kamis (17/2/2022).

Di awal tahun 2022 telah diselenggarakan Public Hearing sekaligus presentasi Proses Nominasi Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia Unesco. Hal ini relevan dengan fenomena yang terjadi di masa pandemi Covid-19 di mana kebutuhan akan obat tradisional berbahan baku herbal dan bahan alam lain, melonjak seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh, meningkatnya kepedulian mengonsumsi bahan-bahan alam seperti jamu atau herbal, dan menjalani gaya hidup yang sehat.

“Meningkatnya akses ke ruang digital oleh masyarakat tentu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya, satu di antara contohnya melalui transformasi digital industri obat tradisional yang diinisiasi oleh Universitas Surabaya dan Kalbe Consumer Health melalui Jamoetics,” kata Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M., Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Startup Jamoetics berasal dari kata Jamoe dengan huruf ‘oe’ ejaan lama dari istilah jamu dan informatics.Makna terminologis Jamoetics tersebut sesuai dengan tagline startup Jamoetics untuk menjadi One Stop Platform for Best Quality Indonesian Traditional Medicine Product. Sistem Jamoetics menyediakan database informasi ilmiah terkait bahan baku obat trradisional, produk jamu, dan obat modern asli Indonesia (OMAI) obat herbal terstandar dan fitofarmaka, konsultasi pakar on demand, online shop serta media edukasi obat tradisional melalui berbagai kanal media sosial dan website Jamoetics.

Upaya mewujudkan startup Jamoetics tidak terlepas dari nilai-nilai yang menjadi prioritas dan komitmen Jamoetics yaitu I-C-U-C yakni: Intellectual Honesty, Courage to speak the Truth, Unprejudiced, dan Customer service orientation. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa operasional bisnis Jamoetics didesain dan dibangun berdasarkan informasi yang berbasis keilmuan, sehingga Jamoetics memiliki keberanian dalam mengemukakan fakta yang benar terkait herbal dan obat tradisional, dengan tetap memperhatikan nilai obyektifitas dan keterbukaan serta mengedepankan layanan kepada pelanggan, dalam hal ini mitra, member atau masyarakat umum, baik dalam memberikan informasi edukasi maupun berbagai hal terkait informasi digital.

Jamoetics dapat menjadi solusi bagi Industri Obat Tradisional, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di bidang Obat Tradisional (Ukot, Umot) serta masyarakat umum dalam penyediaan informasi terkait obat tradisional dan edukasi product knowledge bagi tim marketing dan penjualan. Satu diantara mitra eksklusif Jamoetics adalah Kalbe Consumer Health (PT Saka Farma Laboratories). “Harapannya, Jamoetics akan menjadi platform yang menjaring mitra lainnya untuk mengembangkan potensi produk obat tradisional yang aman, nyaman, dan terpercaya, serta menjadi khazanah promosi warisan budaya obat tradisional Indonesia kepada generasi digital masa depan,” tambah Semuel.

Benny Lianto, Rektor Ubaya juga berharap kehadiran Jamoetics dapat memenuhi minat dan kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan obat-obatan herbal. “Kita (Ubaya) berharap, Jamoetics akan menjadi solusi bagi penyedia informasi industri obat tradisional, baik pada skala mikro, menengah, serta masyarakat umum dalam penyediaan informasi terkait obat tradisional dan edukasi produk knowledge bagi tim marketing dan penjualan,” pungkas Benny Lianto.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs