Sepekan dibuka, Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB) kini merawat 15 pasien terdiri dari delapan laki-laki dan tujuh perempuan. Hotline relawan terus dibanjiri permintaan informasi mengenai layanan faskes bagi yang terpapar covid-19.
Radian Jadid, Ketua Pelaksana PPKPC-RSLI mengatakan awalnya kebanyakan dari individu dan klaster keluarga. Namun beberapa hari ini terakhir ini mulai banyak institusi, kampus, perusahaan hingga minimarket yang menjadi klaster baru penyebaran covid-19 dengan jumlah yang cukup banyak. “Hari ini rencananya akan masuk 15 pasien dari klaster tersebut,” jelasnya.
Jadid menambahkan, walaupun masih 15 orang yang dirawat, namun dari informasi yang masuk ke relawan sudah mengindikasikan akan adanya lonjakan pasien dengan adanya klaster institusi dan perusahaan. Setidaknya 15 orang sudah memasukkan daftar untuk masuk siang hari ini.
Saat ini RSDL Bangkalan memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 380 bed. Sesuai dengan peruntukannya, RSDLB menerima pasien dengan kriteria OTG (Orang Tanpa Gejala) dan gejala ringan. Semua WNI yang sudah terkonfirmasi positif PCR, berusia dibawah 60 tahun dan mandiri (menjalani rawat sendiri tanpa bantuan orang lain) dapat langsung masuk, dengan terlebih dahulu mengirimkan foto KTP dan hasil swab positif ke Call Center RSDLB 081332434363. Juga mengisi biodata pasien di https://bit.ly/DaftarPasienRSDLB
Fasilitas yang ada sesuai standar dan sama dengan yang ada di RSL Indrapura (dulu), sehingga pasien akan dilayani dengan baik, mendapatkan asupan makanan bergizi dan fasilitas pemulihan yang beragam dan menyenangkan. Lokasinya pun tidak jauh seperti yang banyak orang bayangkan, yakni persis sisi kiri ujung jembatan Suramadu bagian Madura. Bisa diakses di
https://maps.app.goo.gl/D4iiA35A8t8igmjRA
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir tentang layanan dan lokasi RSDL Bangkalan, silahkan yang terkena covid-19 bisa memanfaatkan fasiltas gratis dari Pemprov Jatim tersebut. Apalagi dengan adanya SE Kemenkes No. HK 02.02/II/982/2022 bagi yang terkonfirmasi reaktif (positif) antigen-pun sudah bisa dilayani, selama keterisian bed masih ada dan pasien lain bergejala, tidak banyak yang inden masuk.” terang Jadid. (man/iss)