Permintaan plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Surabaya sampai dengan Senin (14/2/2022) mulai mengalami peningkatan dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.
Dokter Wandai Rasoteja Kepala Bagian Pelayanan dan Humas UDD PMI Surabaya menyampaikan bahwa dibanding bulan sebelumnya, yaitu Januari 2022 dan Desember 2021 permintaan plasma konvalesen memang mulai meningkat. Meskipun tidak terlalu tinggi.
“Di akhir tahun 2021, kami mencatat sekurangnya ada 8 permintaan plasma konvalesen dari masyarakat lewat klinik maupun rumah sakit. Kemudian pada awal tahun 2022 juga terjadi permintaan plasma konvalesen sebanyak 8 permintaan dan seluruhnya sudah kami penuhi. Di bulan ini, sampai Senin (14/2/2022) kami sudah mencatat sekitar 16 permintaan plasma konvalesen,” terang dr. Wandai Rasoteja, Senin (14/2/2022).
Terlihat bahwa sejak Desember 2021 memang mulai ada permintaan plasma konvalesen dengan jumlah tidak terlalu banyak. “Dan di bulan Pebruari 2022 ini kami telah mencatat ada sekurangnya 16 permintaan plasma konvalesen. Ini meningkat seiring kabar banyaknya pasien terpapar Covid-19. Kami tetap harus mewaspadai peningkatan tersebut,” tambah Wandai.
Di UDD PMI Surabaya, lanjut Wandai tercatat sekurangnya 1.300 kantong lebih plasma konvalesen. Perolehan stok sebanyak itu terjadi saat tingginya masyarakat yang terpapar Covid-19. “Tapi, saat itu juga banyak penyintas atau mereka yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 melakukan donor plasma konvalesen dengan harapan bisa membantu sesama dalam hal ini mereka yang terpapar Covid-19. Karena itu perolehan plasma konvalesen berlimpah,” kata Wandai.
Namun demikian, Wandai membenarkan bahwa sampai saat ini layanan donor plasma konvalesen di UDD PMI Surabaya masih belum dibuka. Selain karena stok plasma konvalesen masih cukup banyak, juga belum terlalu tinggi permintaan dari masyarakat. “Stok plasma konvalesen memang masih mencukupi dan cenderung berlimpah,” pungkas Wandai. (tok/iss/ipg)