Sabtu, 23 November 2024

Revolusi Industri 4.0, Fakultas Bisnis UKWMS Luncurkan Program Baru

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Seremonial sederhana peluncuran program baru Fakultas Bisnis hadapi Revolusi Industri 4.0. Foto: Humas UKWMS

Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FB UKWMS) lakukan launching 3 (tiga) program baru, yaitu International Business Accounting (IBACC) di bawah program studi Akuntansi S1, serta Digital Business Management (DBM) dan IBM-SolBridge Joint Degree di bawah program studi Manajemen S1.

IBACC merupakan program yang membuka wawasan mahasiswa tentang internasionalisasi yang ada di bidang ilmu dan profesi akuntansi.

“Program IBACC ini mempersiapkan mahasiswa akuntansi untuk bersaing secara global di era Revolusi Industri 4.0. Mahasiswa akuntansi perlu mengasah wawasan internasional maupun kompetensi akuntansi yang baik untuk bisa bersaing, baik dengan akuntan dalam negeri maupun luar negeri. Buktinya mahasiswa kami pun bekerja di kantor akuntan tak hanya Indonesia, ada di Vietnam dan juga Singapura,” terang Patricia Ketua Jurusan Akuntansi UKWMS.

Program ini menggandeng Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) diwakili oleh Ailyxandria Praditya.

Selain itu dilaunching pula program DBM yang dibuka dalam menyambut era Revolusi Industri 4.0 yang menyentuh semua aspek kehidupan.

Keunggulannya adalah skripsi merupakan hasil proyek yang telah dimulai ketika menjalankan internship (magang), proses coaching dan mentoring dari praktisi, belajar bisnis dan teknologi informasi secara bersamaan, keseimbangan teori dan praktek dalam pembelajaran.

Adapun kerja sama juga telah dijalin diantaranya dengan OVO, E-Katolik, dan start up business di Surabaya.

Terakhir, program yang di launching IBM SolBridge Joint Degree yang merupakan program kelas khusus yang dimiliki oleh Program IBM.

Program ini dilaksanakan melalui mekanisme 2+2 dengan SolBridge Internasional School of Business, Daejeon, South Korea, dimana dua tahun pertama perkuliahan berlangsung di Program IBM UKWMS, dan dua tahun berikutnya di Solbridge.

Setelah menyelesaikan keseluruhan program, lulusan akan memperoleh dua gelar sarjana dari UKWMS dan SolBridge.

“Melalui program ini mahasiswa memperoleh proses pembelajaran yang sama dengan perkuliahan di Solbridge yang telah terakreditasi AACSB. AACSB adalah akreditasi sekolah bisnis prestisius di dunia. Seluruh proses pembelajaran dilangsungkan dengan Bahasa Inggris dan berlangsung pada kelas kecil, dimana mahasiswa dapat mengakses materi yang disediakan oleh Solbridge. Selain itu mahasiswa juga tak hanya belajar, mereka pun bersosialisasi karena mendapat teman yang berasal dari berbagai belahan dunia, tak hanya Korea,” terang Ridho Hirzan, BBA perwakilan dari Solbridge.

Selain launching, FB UKWMS mengadakan tes minat bakat (Angela Duckworths Grit Test) gratis bagi siswa SMA dan juga sesi konsultasi gratis dari hasil tes tersebut bersama pakar pendidikan.

“Mendukung acara ini, ada dua talkshow dengan mengundang para pakar di bidang pendidikan, manajemen dan akuntansi sebagai pembicara. Mengusung tema: Skills Needed in the 4.0. Era, talkshow ini sangat bermanfaat untuk mempersiapkan calon mahasiswa dalam menghadapi persaingan di Era Revolusi Industri 4.0,” kata Dr. Lodovicus Lasdi, MM., Ak., CA., Dekan FB UKWMS.

Hadir sebagai pembicara talkshow adalah Prof. Dr. Anita Lie, M.A., Ed.D., pakar pendidikan yang mempunyai reputasi internasional dan dosen di UKWMS.

Anita mengatakan, bahwa kedepannya otomatisasi tentunya akan makin banyak diaplikasikan di kehidupan kita.

“Kita tidak akan bisa membedakan jasa yang kita dapat berasal dari manusia, atau chat bot. Oleh karena itu, kemampuan berpikir inovatif dan kreatif adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak kita. Sebagai orang tua, coba dengarkan serta arahkan mengenai tujuan mereka di masa depan. Hal ini penting untuk menghindari pemilihan yang salah dalam pekerjaan, karena nantinya banyak lapangan pekerjaan tergantikan oleh mesin,” ujar Anita.

Selanjutnya mengupas How to Enhance Employability of Graduates in the 4.0 Era, menghadirkan pembicara Annisa Pratiwanda, S.Sos., M.A , Marketing Manager PT GO-JEK Indonesia.

Hadir pula dari ACCA, asosiasi akuntansi internasional yang menawarkan sertifikasi kualifikasi akuntansi berskala internasional. Diwakili oleh Mr. Manish Gidwani, ACCA, CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF), yang merupakan ACCA Approved Learning Provider.

Talkshow ini membahas tentang kualitas atau kompetensi lulusan Perguruan Tinggi yang dibutuhkan oleh perusahaan di era Revolusi Industri 4.0. Talkshow ini dimoderatori oleh Deatri Arumsari Agung, S.E., M.Sc dosen Fakultas Bisnis UKWMS.

“Akuntan jaman now harus terbiasa dengan hal-hal yang digital, mencari cara secara strategis karena pekerjaan akuntan tidak itu-itu saja. Pernah saya meminta murid saya, untuk menghitung luas kebun kelapa sawit menggunakan drone. Coba kalau dia tidak bisa menggunakan, maka pekerjaan itu tidak akan selesai. Mesin memang pintar, tetapi kita harus lebih pintar dan inovatif daripada mesin,” papar Manish.

Kemudian, Annisa membocorkan beberapa tips untuk menjadi lulusan yang dicari perusahaan. “Pertama, agility itu sangat penting karena di era yang mudah berubah ini, anak mudah juga harus cepat beradaptasi. Kemudian memiliki inisiatif tinggi dan critical thinking yang baik, untuk mencari solusi dalam berbagai permasalahan. Milenial harus lebih banyak berpikir kritis agar dapat bertahan di era persaingan yang ketat ini,” pungkas Annisa menutup paparannya.

Selanjutnya, seremonial peluncuran program studi baru dilakukan dengan seremonial sederhana menandai launch program IBACC, DBM dan IBM-SolBridge Joint Degree bersama partner UKWMS.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs