Jenderal TNI Andika Perkasa Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Prof M. Nasih Rektor Universitas Airlangga (Unair) menandatangani nota kesepahaman Program Pendidikan Dokter Spesialis di kampus Unair, Surabaya, Jumat (4/2/2022).
Andika Perkasa menyampaikan, penandatanganan kerja sama itu adalah upaya menambah jumlah SDM dokter spesialis di lingkungan Rumah Sakit TNI.
“Rumah sakit milik TNI harusnya punya 939 dokter spesialis. Namun saat ini baru tersedia 422. Jadi baru 46 persen dokter spesialis yang terpenuhi. Sangat kurang dan kami berharap melalui kerja sama pendidikan dokter spesialis dengan Unair bisa menyelesaikan masalah kurangnya dokter spesialis di TNI,” ujarnya.
Dia ceritakan pengalaman yang terjadi tahun lalu di Merauke, Papua tentang kurangnya tenaga spesialis di RS TNI kelas D. “Di sana, jumlah dokter spesialis hanya ada 13 orang dan 1 dokter umum. Karena saat itu sedang membahas Covid-19 dan pengadaan laboratorium PCR baru, kami tambahkan 24 tenaga kesehatan dan sekarang Merauke tambah excited dan pelayanan tambah bagus kepada kami dan masyarakat di Merauke,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Profesor Mohammad Nasih Rektor Unair mengatakan, kerja sama dengan TNI akan dilakukan dengan skema hybrid. Metode gabungan berbasis perguruan tinggi dan rumah sakit.
“Jadi ini kombinasi pendidikan formal universitas dengan rumah sakit (TNI) sebagai laboratoriumnya, karena disparitas jumlah tenaga dan kebutuhan yang mendesak di daerah, kami harus kerahkan semua kekuatan, salah satunya dengan TNI yang punya banyak rumah sakit, yang siap mendidik PPDS,” ujarnya.
Ke depan Prof Nasih mengungkapkan, setidaknya ada 9 jenis keahlian dokter yang akan diambil oleh para calon PPDS TNI.(man/den)