Jumat, 22 November 2024

Khofifah Andalkan Preventif untuk Tangani Gelombang Ketiga Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Di antara tokoh perempuan yang masuk dalam kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027 ada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Foto: Biro Adpim Jatim

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi sejak pekan ketiga Januari 2022. Kementerian Kesehatan pada Rabu (2/2/2022) lalu menyebutkan, Indonesia resmi memasuki gelombang ketiga Covid-19.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, dirinya bersama Forkopimda Jatim, jajaran Pemprov Jatim, pemkab/pemkot se-Jatim telah menyiapkan jurus menangani gelombang ketiga.

Utamanya dengan menjalankan upaya preventif atas lonjakan kasus yang biasa terjadi usai libur panjang, dengan tujuan mengendalikan penambahan jumlah kasus di dalam provinsi.

“Seperti pola sebelumnya, akan terjadi lonjakan kasus pascalibur panjang. Kami sudah siapkan rencana sejak November lalu. Sehingga lonjakan kasus terantisipasi,” katanya, Jumat (4/2/2022).

Adapun langkah antisipatif dan preventif yang disiapkan secara matang itu antara lain mengoptimalkan Tracing, Testing, dan Treatment (3T), serta disiplin penerapan 5M dan percepatan vaksinasi.

“Alhamdulillah meski secara nasional kasus merangkak naik, situasi di Jatim naik tapi masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO,” kata Khofifah.

Berdasarkan Data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 3 Februari 2022, Khofifah memaparkan, kapasitas testing di Jatim mencapai empat kali standar WHO yakni 160-180 ribu tes PCR per minggunya.

Dengan testing yang memadai, prosentase positivity rate di Jatim tercatat 1,72 persen. Positivity rate itu masih di bawah standar WHO, yakni di bawah 5 persen. Sedangkan positivity rate nasional sudah 8,95 persen.

Lebih lanjut, persentase tracing dari kasus positif di Jatim pun masih dalam kondisi memadai yakni 15,64. Sesuai standar Kemenkes yakni 15 orang per 1 kasus harus menjadi objek tracing.

Dibandingkan dengan tracing ratio nasional yang saat ini berada di angka 8,92, Khofifah pun menyatakan, rasio tracing di Jawa Timur masih lebih tinggi.

Lainnya adalah persentase keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Jatim yang masih dalam kategori aman meski penambahan kasus terjadi.

BOR ruangan isolasi di Jatim masih berada di angka 4,31 persen per minggu. Sedangkan BOR mingguan nasional merangkak naik jadi 13,85 persen per minggu.

“Terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Khofifah pun berharap, gelombang ketiga Covid-19 akibat Varian Omicron yang juga dialami negara-negara besar lainnya tidak membuat masyarakat kaget dan panik.

“Di negara besar lain gelombang Omicron ini terjadi selama 1-2 bulan. Kita tidak boleh panik dengan kenaikan kasus. Tapi kita harus bersama-sama (sinergi) dan fokus menguatkan prokes dan vaksinasi,” ujarnya.

Mantan menteri sosial RI itu juga bilang, dalam upaya penanganan Covid-19, terutama vaksinasi, capaian vaksinasi ketiga (booster) di Jatim tertinggi secara nasional dengan total 766.800 orang

“Kami akan bersama-sama dengan tiga pilar plus pemerintah daerah, TNI/POLRI, DPRD/Parpol, plus tokoh agama/Toga dan tokoh masyarakat/Tomas, maupun pentahelix approach yang melibatkan pemerintah, kampus, media, sektor swasta dan masyarakat untuk terus menggenjot capaian vaksinasi,” katanya.

Capaian vaksinasi ini, terutama dia prioritaskan di daerah dengan tingkat vaksinasi yang belum mencapai standar. Karena itu kerja sama dan sinergitas berbagai pihak menjadi kunci percepatan capaian vaksinasi ini.

Berdasarkan data Kemenkes sampai 3 Februari 2022, tercatat 17.895 kasus baru yang terdeteksi secara nasional. Kasus terbanyak ada di DKI Jakarta yang mencapai 10.117 kasus baru.

Selanjutnya, penambahan kasus baru terbanyak ada di Jawa Barat yakni 7.308 kasus baru, Banten 4.312 kasus baru, dan Bali dengan 1.501 kasus baru.

Jawa Timur juga terdampak pertambahan kasus yang diduga akibat penyebaran Virus Corona Varian Omicron ini. Tercatat sebanyak 1.394 kasus baru di Jawa Timur sampai kemarin.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs