Pemprov Jatim bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menargetkan asesmen integrasi data di kabupaten/kota di Jatim tuntas tiga bulan ke depan.
Asesmen integrasi data di kabupaten/kota ini berkaitan dengan rencana Satu Data Pemprov Jatim yang sedang dilakukan secara simultan oleh Diskominfo Jatim.
Satu Data Pemprov Jatim yang merupakan integrasi seluruh data organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemprov maupun Pemkab/Pemkot, bertujuan menjadi referensi pengambilan kebijakan gubernur.
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim mengatakan, upaya integrasi data ini harus dilakukan dengan memberikan contoh kepada Diskominfo Kabupaten/Kota.
“Jadi untuk menjalankan ini tadi saya sampaikan konsep Ing Ngarso Sung Tuladha. Yang ada di depan yang memberikan contoh. Kami mulai integrasi data ini di internal Pemprov Jatim,” ujarnya dalam acara Kopilaborasi di Suara Surabaya Centre, Kamis (3/2/2022).
Seiring Peraturan Gubernur Nomor 81 tahun 2020 tentang Satu Data Pemprov Jatim, sudah ada 28 bupati dan wali kota di Jatim yang sudah mengeluarkan peraturan tentang Satu Data.
“Soal asesmen untuk memetakan percepatan integrasi data ini, Pak Hudiyono tadi menyampaikan tiga bulan. Jadi tiga bulan ke depan kami sudah punya petanya untuk kemudian menyusun rencan aksi selanjutnya,” kata Emil.
Emil sendiri mengakui, di internal Pemprov Jatim sendiri saat ini masih ada sejumlah OPD yang masih ada “di belakang” atau left behind dibandingkan OPD lainnya dalam hal menyetorkan data instansinya.
“Ini karena masih ada sejumlah OPD yang menganggap integrasi data ini menambah kerjaan. Padahal, kalau pengumpulan data itu sudah secara digital, kan, tinggal setor saja,” katanya.
Melalui upaya integrasi data itu juga, kata Emil, akan ketahuan mana OPD yang memang sudah mengelola database di instansinya dengan baik dan mana yang belum untuk kemudian diperbaiki.
Dalam acara Kopilaborasi ini, Diskominfo Jatim mengumpulkan semua Pejabat Diskominfo di kabupaten/kota untuk menyamakan persepsi dan semangat tentang Satu Data Jatim.
Tidak hanya itu, di acara ini juga disepakati sejumlah kerja sama. Di antaranya kerja sama Satu Data Investasi di Jatim bersama Kadin Jatim, kemudian kerja sama perpustakaan digital dengan Ikapi Jatim.
Lalu ada kerja sama pengadaan robot Temi, robot pelayanan di rumah sakit, yang akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit di Jatim, serta kerja sama Robot TV dengan Lembaga Kantor Berita Antara.
Satu Data Jatim ini, kata Emil, bukanlah bertujuan untuk memudahkan pemerintah. Namun ke depannya, dia harapkan, Satu Data atau Big Data itu akan membantu pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih bisa menyejahterakan masyarakat.
Contohnya, dalam mengoptimalkan berbagai program pertanian, kesehatan, bantuan sosial, juga program-program lain yang berkaitan langsung dengan masyarakat.(den/dfn)