Jumat, 22 November 2024

WHO: Puluhan Ton Limbah Medis Covid-19 Ancam Kesehatan Manusia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Limbah medis. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, puluhan ton limbah medis yang terdiri dari bekas jarum suntik, alat uji, juga botol vaksin selama pandemi Covid-19 mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Barang-barang bekas yang sebagian bisa menularkan virus corona itu berpotensi menimbulkan luka bakar, luka tertusuk jarum suntik, juga kuman penyakit terhadap para petugas kesehatan, sebagaimana laporan WHO yang dirilis Selasa (1/2/2022) dikutip Antara.

WHO juga memperingatkan masyarakat yang dekat dengan tempat pembuangan sampah yang dikelola dengan buruk. Kesehatan mereka bisa terpengaruh melalui udara yang terkontaminasi dari pembakaran sampah, kualitas air yang buruk, atau hama pembawa penyakit.

Laporan WHO itu pun menyerukan reformasi dan investasi termasuk melalui pengurangan penggunaan kemasan yang menyebabkan tumpukan plastik dan bahan yang dapat didaur ulang.

WHO memperkirakan, sekitar 87.000 ton alat pelindung diri (APD) atau setara dengan berat beberapa ratus paus biru, dipesan melalui portal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai November 2021. Sebagian besar APD diperkirakan berakhir sebagai limbah.

Laporan itu juga menyebutkan sekitar 140 juta alat uji berpotensi menghasilkan 2.600 ton sampah plastik dan limbah kimia yang cukup untuk mengisi sepertiga kolam renang Olimpiade.

Selain itu, WHO juga memperkirakan ada sekitar 8 miliar dosis vaksin disalurkan secara global yang akan menghasilkan tambahan 144.000 ton limbah dalam bentuk botol kaca, jarum suntik, serta kotak pengaman.

Laporan WHO itu tidak menyebutkan contoh spesifik di mana penumpukan limbah paling mengerikan terjadi. Namun, laporan secara tidak langsung merujuk pada tantangan seperti pengolahan dan pembuangan limbah resmi yang terbatas di pedesaan India serta sejumlah besar lumpur tinja dari fasilitas karantina di Madagaskar.

Bahkan sebelum pandemi, sekitar sepertiga fasilitas kesehatan tidak dilengkapi peralatan yang mampu untuk menangani beban limbah yang ada. Demikian yang disebutkan WHO dalam laporannya.(ant/den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs