Sabtu, 23 November 2024

Komitmen Masyarakat Sidoarjo untuk Tetap Menjaga Sungai Meski Awarding Sido Resik Usai

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Para juri memonitoring peserta kompetisi Sido Resik Dusun Cangkring Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Foto: Suara Surabaya Media

Tujuh puluh lima persen sampah yang ditemukan di kawasan sungai di Wilayah Surabaya, adalah sampah Rumah Tangga. Dengan demikian perlu keterlibatan masyarakat agar penuh kesadaran diri tidak membuang sampah limbah rumah tangga di sungai. Ini Dikatakan Dwi Eko Saptono Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PU-BMSDA) Sidoarjo.

Selama pelaksanaan Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali  (Sido Resik) kata dia, sudah banyak sungai di Sidoarjo yang menjadi bersih, indah dan terhindari dari sampah.

Tak hanya itu, sungai-sungai terebut juga turut menggerakkan ekonomi warga sekitar dengan munculnya stan-stan UMKM di pinggir sungai dan menjadi tempat yang layak dikunjungi.

“Kalau masyarakat nggak sekadar membersihkan sungai, tetapi juga ada info-info atau potensi-potensi tumbuhnya ekonomi. Bagaimana sungai bersih dan sehat dapat dikunjungi. Kalau banyak dikunjungi berarti ada hal baru di sana, lalu diberikan spot-spot UMKM minimal minuman dan kue-kue,” kata Dwi kepada Radio Suara Surabaya, Senin (31/1/2022).

Ia juga mengaku masyarakat sangat antusias untuk mengikuti program Sido Resik ini. Ini terlihat dari jumlah peserta yang terus bertambah hingga Pemkab Sidoarjo terpaksa membatasi jumlahnya.

“Program ini kan mendadak sekali, sehingga pesertanya yang awalnya 7,9 jadi 16 dan ingin bertambah lagi. Tapi tidak bisa difasilitasi karena waktu persiapan yang pendek,” ungkapnya.

Dwi mengatakan, program ini diharapkan dapat mendorong kembali semangat masyarakat Sidoarjo untuk mau bersama-sama merawat sungai.

Selanjutnya, Pemkab Sidoarjo saat ini sedang dalam proses kerjasama MoU dengan BPWS untuk menjaga sungai di Sidoarjo tetap bersih. Terlebih lagi, revitalisasi sungai menjadi perhatian khusus Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo di masa kepemimpinannya saat ini.

“Ini kan kewenangan besarnya di balai besar. Kita akan bagi peran, Pemkab Sidoarjo di mana, BPWS di mana karena banyak sekali sungai-sungai di Sidoarjo. Makanya kita ada MoU,” ujar Dwi.

Sebelumnya, Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo menegaskan, program Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali atau Sido Resik tidak akan berhenti pada seremoni pemberian penghargaan terhadap desa terbaik saja. Ini dikarenakan Sido Resik bukanlah program pemkab, karena yang menjalankan program ini adalah masyarakat.

Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor itu berharap, program Sido Resik ini bisa berjalan di semua desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Dia berharap Pemerintah Desa bersama para penggerak PKK di masing-masing desa menjadi promotor utama penggerak masyarakat agar mencintai sungainya. Dia berharap, dengan gerakan Sido Resik ini, semua sungai di Sidoarjo bisa kembali memberikan manfaatnya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan warga.

Terutama bagi generasi penerus di masa mendatang, agar mereka bisa bermain dan berenang di sungai seperti masa dahulu ketika dirinya masih anak-anak.

Berikut ini desa pemenang kategori Sungai Bersih.
– Desa Cemandi, Sedati (Juara Pertama)
– Deaa Sidokerto, Buduran (Juara Kedua)
– Desa Gamping, Krian (Juara Ketiga).

Tidak hanya mendapatkan hadiah uang tunai belasan juta rupiah, para desa pemenang ini juga mendapat sejumlah logam mulia.

Kemudian untuk kategori Sido Resik, berikut desa-desa pemenangnya.
– Desa Candinegoro, Wonoayu (Juara Pertama)
– Desa Ketapang, Tanggulangin (Juara Kedua)
– Desa Cangkring, Krembung (Juara Ketiga)

Ketiga desa juara ini mendapatkan hadiah pembinaan berupa uang tunai ratusan juta rupiah, yang mana desa juara pertama mendapatkan uang pembinaan Rp500 juta.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs