Perlahan tapi pasti, sektor pariwisata Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan setelah terdampak pandemi virus corona alias Covid-19.Meski kondisi saat ini masih belum stabil, setidaknya sudah ada peningkatan jumlah okupansi yang dilaporkan para pengusaha bisnis perhotelan seperti yang disampaikan Mochamad Soleh Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Jawa Timur.
Dia menyampaikan tingkat hunian kamar hotel berbintang di Jawa Timur mulai Januari sampai dengan November 2021 menunjukkan tingkat hunian yang fluktuatif namun cenderung meningkat, tingkat hunian terendah tercatat pada bulan Juli sebesar 26.25 persen dan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 52.82 persen.
Sementara itu, tingkat hunian kamar hotel di Jawa Timur pada bulan Januari 2022 diperkirakan lebih rendah dari bulan Nopember dan Desember, dikarenakan siklus bisnis awal tahun cenderung masih rendah.
“Saya optimis industri perhotelan di Jawa Timur sudah mulai bangkit, ini berdasarkan tingkat hunian rata-rata kamar Hotel di Jawa Timur pada bulan November dan Desember 2021 yang mencapai lebih dari 50 persen, bahkan beberapa Hotel di kota/kabupaten di Jawa Timur bisa mencapai tingkat hunian kamar 80-90 persen pada bulan November dan Desember 2021,” jelas Mochamad Soleh di acara Rebranding Namira Syariah Hotel Surabaya, Sabtu(29/1/2022).
Ia pun mengapresiasi upaya pemerintah pusat dan daerah bersama seluruh pemangku kepentingan termasuk para pelaku usaha dalam industri perhotelan dalam menangani penyebaran Covid -19.
“Pengusaha tidak perlu khawatir, kalau khawatir terus kapan mulainya. Pemerintah sudah melakukan vaksinasi yang agresif dan penerapan kesehatan yang ketat, maka hal tersebut akan menggerakkan secara positif kinerja industri perhotelan di Jawa Timur,” katanya.
Apalagi berdasar data kementerian Kesehatan Indonesia, menunjukkan bahwa vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta para pelaku usaha pada tahun 2021 sudah tercapai lebih dari 100 persen, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kualitas Kesehatan masyarakat Kota Surabaya dan Jawa Timur dalam menangani penyebaran Covid-19, sehingga diharapkan program pemulihan ekonomi bisa lebih cepat realisasinya.
“Dengan Kesehatan masyarakat yang lebih baik dan ekonomi mulai bangkit, maka kinerja industri pariwisata dan perhotelan dapat meningkat di Tahun 2022,” katanya optimis. (man/iss)