Pembangkit listrik terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 buatan PT PAL Indonesia hasil kolaborasi dengan PT Indonesia Power dan PT PLN (Persero) siap dikirim ke Ambon, Maluku.
Seremoni sail away atau delivery to site itu berlangsung di dermaga semenanjung barat Divisi Rekayasa Umum PT PAL Indonesia. Pembangkit listrik terapung itu ditujukan untuk menerangi Indonesia Timur.
“Kami berterima kasih kepada Dewan Direksi PT PAL Indonesia dan jajaran yang memberikan upaya terbaik menyelesaikan BMPP tahap 1 ini di tengah pandemi Covid-19,” kata Darmawan Prasodjo Direktur Utama PT PLN (Persero).
Hadir dalam kegiatan itu, Kaharuddin Djenod CEO dan jajaran BoD PAL sebagai tuan rumah, M Ahsin Sidqi Direktur Utama PT Indonesia Power, juga Gong Matua Hasibuan Direktur Utama PT PJB.
Proyek pembangunan BMPP Nusantara ini adalah salah satu proyek strategis nasional dengan teknologi diesel engine bahan bakar ganda (dual fuel/gas dan solar) pertama di Indonesia.
Sebagai wujud sinergi BUMN, PLN melalui Indonesia Power mempercayakan PAL merampungkan rencana pembangunan 3 unit BMPP dengan total 150MW.
Kaharuddin Djenod CEO PT PAL mengatakan, perusahaannya sudah berusaha meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di BMPP Nusantara 1 yang akan diberangkatkan ke Ambon 30 Januari.
“Kami menjanjikan untuk BMPP Nusantara 2 dan ketiga nanti, TKDN akan semakin meningkat. Karena ini sudah menjadi amanah dari pemerintah, dari negara, untuk terus meningkatkan kemandirian dari sisi teknologi,” ujarnya.
Tidak hanya itu, PT PAL Indonesia, kata Kaharuddin, akan berupaya menjawab tantangan daru Dirut PT PLN untuk membuat BMPP Nusantara 2 menjadi lebih langsing dari seri pertama.
“Jadi lambungnya dibuat lebih langsing karena bagaimana pun juga beberapa lokasi di Indonesia itu gelombangnya cukup tinggi sehingga dibutuhkan bukan lagi BMPP tapi sekaligus kapal pembangkit listrik seperti yang kita sewa dari Turki,” ujarnya.
Pembangkit listrik terapung BMPP Nusantara 1 itu memiliki panjang barge 72 meter dan lebar 27 meter dan mampu menyuplai listrik sebesar 60 Mega Watt.
M Ahsin Sidqi Direktur Utama PT Indonesia Power memperkirakan, BMPP Nusantara 1 yang akan sail away ke Ambon pada 30 Januari nanti diperkirakan mulai beroperasi pada awal Maret atau di akhir Februari.
“Semoga persiapan-persiapan di sana bisa dipercepat, sehingga nanti bisa beroperasi pada akhir Februari. Atau setidaknya awal Maret sudah bisa beroperasi menerangi Indonesia Timur,” ujarnya.
Ketika beroperasi nanti, Ahsin mengatakan, biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mendapatkan listrik dengan adanya BMPP Nusantara 1 ini akan lebih murah dibandingkan sebelumnya.
“Karena sebelumnya kan kita menyewa kapal pembangkit listrik ini dari Turki. Nah dengan adanya BMPP Nusantara 1 ini jelas biayanya lebih murah, karena kita tidak lagi menyewa, sehingga harga listriknya bagi masyarakat bisa lebih murah,” ujarnya.(den)