Jumat, 22 November 2024

YDSF Bangun Hunian Sementara untuk Korban Erupsi Semeru

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pemasangan patok hunian sementara di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (28/1/2022). Foto: Humas YDSF

Pasca penanganan tanggap darurat dan pemulihan psikologi korban erupsi Semeru, Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) mulai membangun sekurangnya 50 hunian sementara (Huntara).

Sesuai asesmen di lapangan dengan pihak terkait, belasan patokpun sudah tertancap di lokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (28/1/2022).

Imron Wahyudi Kepala Divisi Pendayagunaan YDSF mengatakan lokasi pembangunan huntara sudah bisa dibangun sesuai arahan dan surat keputusan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Sesuai site plan, lokasi huntara yang dibangun YDSF berada di blok C 7 dan C 8 dengan tahap awal akan diselesaikan pembangunan 15 unit selama dua bulan ke depan.

Imron menjelaskan, masing-masing huntara akan dibangun dengan ukuran 6 x 4,8 meter di atas tanah seluas 10 x 14 meter. Dalam satu huntara terdapat satu ruang tamu, satu kamar tidur, satu dapur, dan satu kamar mandi.

“Bangunan didesain berkelanjutan agar nantinya saat dibangun menjadi hunian tetap langsung tersambung. Ini sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak terkait,” kata Imron.

Imron menjelaskan bangunan huntara dibuat dari bahan galvalum, batako, dan calsiboard dengan atap spandex. Itu menyesuaikan desain perencanaan dari pemerintah yang mengonsep rumah bertumbuh.

Sementara itu, Jauhari Sani Direktur Pelaksana YDSF menuturkan kebutuhan dana untuk pembangunan huntara sekitar Rp 1 miliar dengan estimasi anggaran perunit huntara Rp 20 juta.

“Kami terus menghimpun donasi. Dan alhamdulillah, beberapa donatur perusahaan dan perorangan sudah berkomitmen ikut serta,” terang Jauhari Sani.

Selain YDSF, proses pembangunan huntara juga mulai dilakukan oleh 13 lembaga amil zakat anggota Forum Zakat Jatim.

Mereka bersepakat untuk melakukan sinergi Program Recovery Erupsi Semeru secara berkelanjutan. Penggabungan partisipasi ini sementara telah terdata dengan target pembangunan 639 unit, dan kemungkinan masih akan terus bertambah hingga 700 huntara.

Untuk mengawal program tersebut, telah dibentuk lima kelompok kerja (Pokja), antara lain Pokja Advokasi, Community Development, Teknis Kontruksi, Recovery Ekonomi, serta Pokja Pendidikan dan Dakwah.(tok/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs