Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, pekerja kantoran salah satu kelompok yang berisiko tinggi tertular Virus Corona. Karena, aktivitasnya sering bersama banyak orang di dalam ruangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air, Wiku mengimbau perusahaan/perkantoran menerapkan lagi sistem bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Menurutnya, imbauan itu penting untuk dilaksanakan khususnya perusahaan yang bergerak di sektor non esensial.
“Mohon kepada perkantoran non esensial dapat mempertimbangkan untuk menerapkan WFH kembali sebagai bentuk antisipasi meningkatnya kasus Covid,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Profesor Wiku bilang, mencegah penularan penyakit jauh lebih baik daripada mengobati.
Walau sebagian besar penduduk sudah mendapat suntikan Vaksin Covid-19, dia mengingatkan supaya tetap disiplin protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan sebisa mungkin mengurangi mobilitas.
“Covid-19 tidak pandang bulu dan bisa menginfeksi siapa saja. Terlebih risikonya menjadi lebih besar pada kesehatan yang bekerja langsung menangani pasien Covid serta pekerja pada sektor esensial yang bekerja di institusi penanganan Covid-19. Begitu juga buat mereka yang akibat tuntutan situasi mau pun profesi memiliki intensitas mobilitas dan interaksi yang tinggi,” imbuhnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 27 Januari 2022, ada penambahan 8.077 kasus Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi Indonesia.
Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak dengan 4.149 kasus. Kemudian, Jawa Barat 1.744 kasus, dan Banten 1.291 kasus.
Sebelumnya, Siti Nadia Tarmizi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan bilang, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia kali ini imbas dari penyebaran Varian Omicron.
Walau tingkat fatalitasnya tergolong rendah, virus dengan kode B.1.1.529 yang pertama kali menyebar di Benua Afrika lebih gampang menular dibandingkan Virus Corona varian lain.
Menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan terjadi bulan Februari sampai awal Maret 2022, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya antisipasi.
Antara lain, mempercepat program vaksinasi, menyediakan sekitar 80 ribu tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19, menyiapkan oksigen medis, obat-obatan, dan para tenaga kesehatan.(rid/ipg)