Dolar menguat ke level tertinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah Federal Reserve menyatakan kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Maret mendatang dan meluncurkan pengurangan yang signifikan dalam kepemilikan asetnya.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS masih membuka kesempatan menyesuaikan kebijakan moneter, untuk menjaga inflasi. Meskipun belum ada keputusan yang dibuat, “Kami akan rendah hati dan gesit,” katanya.
Saham di Wall Street sebagian besar dijual karena komentar yang menimbulkan ketidakpastian itu.
“Pernyataan itu masih menyisakan banyak pertanyaan yang harus dijawab terutama ketika menyangkut pengurangan neraca. Tidak ada banyak detail yang diberikan,” kata Russell Price, kepala ekonom di Ameriprise Financial seperti dikutip
Antara.
Pasar ekuitas saat ini seperti sedang menaiki roller-coaster, karena statement The Fed yang hawkish dan pertumbuhan yang melambat. Investor tampak bingung, mereka meninggalkan saham-saham teknologi dan mencari perlindungan di aset yang dirasa safe-haven seperti dolar.
Euro merosot 0,51 persen menjadi 1,1241 dolar AS, sementara yen melemah 0,64 persen menjadi 114,58 per dolar AS. (ant/rst)