Sabtu, 23 November 2024

Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Belum Terapkan PPKM Darurat

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
luhut-binsar-pandjaitan Luhut Binsar Pandjaitan Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Darurat. Foto: Antara

Luhut Binsar Pandjaitan Koordinator Penanganan Covid-19 wilayah Jawa dan Bali mengatakan, pemerintah masih yakin pada efektivitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berjenjang untuk menekan penyebaran Covid-19.

Walau pun terjadi tren peningkatan kasus infeksi Virus Corona dalam beberapa pekan terakhir akibat Varian Omicron, Luhut bilang pemerintah belum kepikiran memberlakukan lagi PPKM darurat atau bahkan lockdown.

“Pemerintah hari ini menegaskan akan terus menggunakan asesmen level sebagai basis pengetatan masyarakat. Saat ini pemerintah belum berpikir untuk memberlakukan PPKM darurat lagi atau lockdown,” ujarnya dalam keterangan pers, siang hari ini, Senin (24/1/2022), sesudah rapat kabinet terbatas, di Jakarta.

Sebelumnya, pemerintah sempat menerapkan PPKM darurat di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021, merespons lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Hari Raya Idulfitri.

Pada kesempatan itu, Luhut meminta seluruh kepala daerah dan forkopimda tetap mematuhi aturan asesmen level PPKM yang berlaku di masing-masing daerah.

Dia juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat mengikuti kebijakan yang diterbitkan pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Sekadar informasi, hari Minggu (23/1/2022), ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2.925 yang tersebar di 27 provinsi Indonesia.

Penambahan kasus baru paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 1.739 kasus, lalu Jawa Barat 485 kasus, dan Banten 454 kasus.

Siti Nadia Tarmizi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan menyebut, kenaikan kasus Covid-19 merupakan imbas dari peningkatan infeksi Omicron.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus aktif Omicron di Tanah Air per hari Minggu (23/1/2022), mencapai 558 dari total 1.369 kasus yang tercatat mulai tanggal 15 Desember 2021.

Dari jumlah tersebut, 218 pasien masih proses pemeriksaan epidemiolog, 840 pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dan 311 pasien transmisi lokal.(rid/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs