AKP Andaru Kasatreskrim Polres Mojokerto mengatakan, Erfando Ilham Nainggolan yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Penanggungan sempat terpeleset dan terjatuh sebanyak tiga kali saat turun menuju pos 4.
“Pokoknya jatuhnya itu dekat-dekat, dari mulai puncak bayangan gunung penanggungan,” sebutnya saat dikonfirmasi Fuad, reporter Maja FM, Minggu (23/1/2022).
Berdasarkan keterangan saksi, korban mengalami luka lecet akibat benturan di jari dan tangan sebelah kiri saat terpeleset untuk yang pertama dan kedua kali.
Meski demikian, korban masih bisa berjalan sendiri untuk melanjutkan perjalanan turun gunung. Hingga akhirnya, korban terjatuh lagi dan tak sadarkan diri.
“Pertama terpeleset, terbentur batu dan luka lecet di jari dan tangan sebelah kiri. Terpleset kedua, terkena kayu dan mengalami goresan di perut sebelah kiri. Saat ketiga kalinya, kondisi korban sudah kurang sadar,” ujarnya.
Melihat Erfando, tidak sadarkan diri, sejumlah temannya berupaya memberi pertolongan pertama. Mereka juga meminta bantuan Tim SAR dari jalur pendakian Tamiajeng. Namun, nyawa mahasiswa asal Kelurahan Sidotopo Wetan, Kenjeran, Surabaya ini tidak bisa diselamatkan.
“Korban dinyatakan meninggal dunia di tengah proses evakuasi. Korban sempat mendapatkan pertolongan pertama tapi nyawanya sudah tak tertolong. Baru sekitar pukul 04.00 WIB korban dievakuasi ke Puskesmas,” bebernya.
Setelah itu, jenazah pemuda ini dipindahkan ke RSUD Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto.
Sebelumnya, Hayuning Purnama Humas Ubaya melalui siaran pers menyebutkan, Erfando Ilham Nainggolan, usia 20 tahun, dinyatakan meninggal dunia oleh petugas kesehatan pada Minggu (23/1/2022) pada pukul 01.00 WIB.
Mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut mendaki Gunung Penanggungan untuk mengikuti kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapaus Adventure Training Vol XXXV di Kawasan Perhutani Trawas, Mojokerto sejak 19 hingga 23 Januari 2022.
Acara yang diikuti 12 mahasiswa itu dilakukan secara berkala. Mulai pemberkatan dari kampus II Ubaya tanggal 19 Januari 2022, kemudian berkemah di Kawasan Perhutani Trawas, Mojokerto hingga tanggal 20 Januari 2022. Hingga pada tanggal 21 Januari dilanjutkan pendakian ke Gunung Penanggungan, Trawas.
Namun, pada hari terakhir acara, saat mulai menuruni Gunung Penanggungan via jalur Tamiajeng, Erfando mengaku kelelahan.(fad/iss)