Senin, 25 November 2024

Ketua Komisi 1 DPR: Para Pembunuh Pekerja yang Membangun Papua Itu Biadab

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Abdul Kharis Almasyhari Ketua Komisi I DPR. Foto: DPR

Sejumlah media memberitakan, bahwa pada hari Senin (3/12/2018) sekitar pukul 15.30 WIT, diperoleh informasi telah terjadi pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga terhadap 31 orang tukang yang dilakukan oleh kelompok Gerakan Separatis Bersenjata (GSB).

Para korban meninggal 31 orang tersebut merupakan pekerja jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga yang sedang mengerjakan pembangunan di Papua.

Menanggapi hal tersebut, Abdul Kharis Almasyhari Ketua Komisi I DPR mengaku prihatin dan mengutuk tindakan GSB terhadap pekerjaan yang tidak bersalah tersebut. Ia juga meminta agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada pekerja yang sedang membangun tanah Papua.

“Saya sebagai Ketua Komisi 1 DPR RI menyatakan bela sungkawa kepada semua keluarga pekerjaan yang dibunuh secara keji, saya meminta penegakan hukum dan kalau perlu terjunkan TNI jika dibutuhkan dan mendesak, jangan ada sejengkalpun tanah Indonesia yang dibawah kendali Gerakan Separatisme dan melakukan kekejian terhadap rakyat Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis kepada media, Selasa (4/12/2018).

Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, TNI dan BIN tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut sehingga kita yakin dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan lain yang diperlukan. Tentu dengan kerjasama dan koordinasi dengan Kepolisian.

“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini,” tegas Kharis.

Anggota DPR asal Solo ini juga menyatakan bahwa keberingasan Gerakan Separatis ini juga harusnya membuka mata dunia agar proporsional melihat masalah di Papua.

“Bagaimana rakyat sipil tidak bersenjata, yang jelas mereka bekerja untuk membangun bumi Papua, dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Dengan kejadian ini kita harap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk lebih ditingkatkan. NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib di hormati semua negara. Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam negeri Indonesia,” pungkas Kharis.(faz/tin/ipg)

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs